Polisi mengatakan pria itu dirajam karena diduga melecehkan kitab suci Al-Quran.
Menurut pengakuan petugas masjid, pria itu membakar Al-Quran di dalam masjid pada hari Sabtu petang, (12/2/2022).
Sebelum melapor kepada polisi, petugas masjid lebih dulu melapor kepada warga lainnya.
Dikutip dari Associated Pres, (14/2/2022), warga desa di Distrik Khanewal, Provinsi Punjab, pun marah dan menghakimi pria itu.
Mengetahui aksi main hakim ini, polisi bergegas ke tempat kejadian perkara. Pria itu, kata polisi, dikepung oleh warga yang naik pitam.
Polisi berusaha menahan pria itu, tetapi warga justru melempar batu kepada polisi. Lemparan ini membuat tiga polisi terluka.
Kepala Polisi Wilayah Tulamba, Munawar Gujjar, kemudian mengerahkan lebih banyak polisi ke tempat kejadian.
Baca: Bapak Nuklir Pakistan Abdul Qadeer Khan Meninggal Dunia setelah Terpapar Covid-19
Sayangnya, bantuan ini terlambat karena warga telah merajam pria itu hingga tewas. Tak hanya itu, jenazah pria tersebut juga digantung pada sebuah pohon.
Gujjar mengatakan pria itu bernama Mustaq Ahmed, berusia 41 tahun, dan merupakan warga desa terdekat.
Menurut Gujjar, Ahmed mengalami gangguan jiwa dan sering menghilang dari rumah.
"Selama lima belas tahun, pria bernasib buruk itu kondisi mentalnya tidak stabil dan menurut keluarganya dia sering menghilang dari rumah selama berhari-hari untuk mengemis dan memakan apa pun yang ditemukannya," kata Gujjar dikutip dari Associated Press.
Kata Gujjar, jenazah Ahmed telah diserahkan kepada keluarganya.
Menurut petugas masjid bernama Mian Mohammad Ramzan, dia melihat asap di dalam masjid.
Karena masjid itu dekat dengan rumahnya, dia kemudian bergegas menyelidiki.
Baca: PM Pakistan Minta Pemerintahan Joe Biden Atasi Masalah Suaka Pajak Para Pemimpin Korup
Dia menemukan satu Al-Quran yang dibakar. Dia juga mengaku melihat Ahmed berusaha membakar Al-Quran lainnya.
Ramzan kemudian berteriak meminta Ahmed menghentikan tindakannya.
Sementara itu, warga juga mulai ke masjid untuk melaksanakan ibadah salat.
Saksi mata menyebut polisi yang berusaha menahan Ahmed justru dipukul oleh warga.
Kasus itu tengah diselidiki polisi dan kini ada sekitar 80 orang yang ditahan karena diduga terlibat dalam aksi main hakim ini.
Kejadian itu turut membuat sedih Perdana Menteri Imran Khan. Dia mengatakan polisi telah gagal melakukan tugasnya.
Baca berita lainnya tentang Pakistan di sini