Gelombang Omicron saat ini, menurut Tedros, belum tentu menjadi akhir dari fase genting Covid-19 yang melanda dunia.
Oleh karena itu, Tedros menasihati negara-negara di dunia agar tetap berfokus menangani pandemi.
"Menganggap bahwa Omicron akan menjadi varian terakhir dan kini kita sudah berada pada 'end game' adalah hal berbahaya," kata Tedros kepada Dewan Pelaksana WHO dalam sebuah rapat, dikutip dari Reuters, (25/1/2022).
Sebaliknya, kata Tedros, kondisi dunia saat ini justru ideal bagi kemunculan lebih banyak varian.
Kini dunia tengah menghadapi varian Omicron yang menyebar dengan sangat cepat.
Sudah ada hampir 350 kasus konfirmasi Covid-19 yang disebabkan oleh varian tersebut.
Kendati demikian, infeksi akibat varian Omicron umumnya lebih ringan daripada varian lainnya.
Varian Omicron yang kurang ganas dan ditambah dengan gencarnya vaksinasi membuat sejumlah porang percaya bahwa fase terburuk pandemi telah berlalu.
Baca: Omicron Masih Menyebar, Pernikahan PM Selandia Baru Jacinda Ardern Terpaksa Ditunda
Baca: Pertama Kali di Indonesia, 2 Pasien Omicron Meninggal Dunia
Namun, Tedros tetap mengingatkan masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dan berjuang bersama untuk melawan virus corona.
"Pandemi Covid-19 kini memasuki tahun ketiga dan kita berada pada titik kritis," kata dia dalam konferensi pers sebelumnya.
"Kita harus bekerja bersama untuk mengakhiri fase genting pandemi ini."
Hasil studi di Israel menunjukkan vaksin dosis keempat belum mampu mencegah Covid-19 yang disebabkan varian Omicron.
Vaksin dosis keempat ini digunakan sebagai vaksin booster (penguat) yang kedua kalinya.
Pusat Kesehatan Sheba di Israel telah memberikan vaksin dosis keempat kepada sejumlah stafnya untuk mempelajari efektivitasnya.
Baca: Kenaikan Kasus Omicron, Pakar Epidemiologi Sebut Jika Rumah Sakit Penuh Maka Sudah Telat
Melansir pemberitaan Reuters, (18/1/2022), ada dua jenis vaksin yang digunakan, yakni Pfizer dan Moderna.
Dalam studi itu, vaksin Pfizer diberikan kepada 154 orang setelah dua pekan. Sementara itu, vaksin Moddern diberikan kepada 120 setelah satu pekan.
Hasilnya dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mendapat suntikan keempat.
Vaksin dosis keempat berhasil meningkatkan level antibodi dalam tubuh.
"Bahkan sedikit lebih tinggi daripada yang kita dapat setelah dosis ketiga," kata Direktur Unit Penyakit Menular, Gili Regev-Yochay dikutip dari Reuters.
"Namun, ini mungkin belum cukup untuk menangkal Omicron," kata dia kepada wartawan.
"Kami kini tahu bahwa level antibodi yang dibutuhkan agar bisa melindungi dan [agar seseorang] tidak terinfeksi oleh Omicron kemungkinan terlalu tinggi bagi vaksin ini, bahkan meski vaksin ini adalah vaksin bagus."
Ini adalah studi awal dan hasilnya belum diterbitkan.
Baca: Kasus Covid-19 Naik akibat Omicron, Jokowi: Kurangi Kegiatan di Pusat Keramaian
Baca berita lainnya tentang Covid-19 di sini