WHO: Jangan Anggap Omicron Jadi Varian Terakhir Covid-19, Ini Belum "End Game"

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menghadiri konferensi pers yang digelar oleh Geneva Association of United Nations Correspondents (ACANU) pada 3 Juli 2020.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mewanti-wanti masyarakat agar tidak menganggap Omicron sebagai varian terakhir Covid-19.

Gelombang Omicron saat ini, menurut Tedros, belum tentu menjadi akhir dari fase genting Covid-19 yang melanda dunia.

Oleh karena itu, Tedros menasihati negara-negara di dunia agar tetap berfokus menangani pandemi.

"Menganggap bahwa Omicron akan menjadi varian terakhir dan kini kita sudah berada pada 'end game' adalah hal berbahaya," kata Tedros kepada Dewan Pelaksana WHO dalam sebuah rapat, dikutip dari Reuters, (25/1/2022).

Sebaliknya, kata Tedros, kondisi dunia saat ini justru ideal bagi kemunculan lebih banyak varian.

Kini dunia tengah menghadapi varian Omicron yang menyebar dengan sangat cepat.

Sudah ada hampir 350 kasus konfirmasi Covid-19 yang disebabkan oleh varian tersebut.

Kendati demikian, infeksi akibat varian Omicron umumnya lebih ringan daripada varian lainnya.

Varian Omicron yang kurang ganas dan ditambah dengan gencarnya vaksinasi membuat sejumlah porang percaya bahwa fase terburuk pandemi telah berlalu.

Baca: Omicron Masih Menyebar, Pernikahan PM Selandia Baru Jacinda Ardern Terpaksa Ditunda

Baca: Pertama Kali di Indonesia, 2 Pasien Omicron Meninggal Dunia

Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers yang berlangsung pada Rabu (11/3/2020). (twitter.com/DrTedro)

Namun, Tedros tetap mengingatkan masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dan berjuang bersama untuk melawan virus corona.

"Pandemi Covid-19 kini memasuki tahun ketiga dan kita berada pada titik kritis," kata dia dalam konferensi pers sebelumnya.

"Kita harus bekerja bersama untuk mengakhiri fase genting pandemi ini."

Vaksin dosis keempat belum bisa melawan Omicron

Hasil studi di Israel menunjukkan vaksin dosis keempat belum mampu mencegah Covid-19 yang disebabkan varian Omicron.

Vaksin dosis keempat ini digunakan sebagai vaksin booster (penguat) yang kedua kalinya.

Pusat Kesehatan Sheba di Israel telah memberikan vaksin dosis keempat kepada sejumlah stafnya untuk mempelajari efektivitasnya.

Baca: Kenaikan Kasus Omicron, Pakar Epidemiologi Sebut Jika Rumah Sakit Penuh Maka Sudah Telat

Melansir pemberitaan Reuters, (18/1/2022), ada dua jenis vaksin yang digunakan, yakni Pfizer dan Moderna.

Dalam studi itu, vaksin Pfizer diberikan kepada 154 orang setelah dua pekan. Sementara itu, vaksin Moddern diberikan kepada 120 setelah satu pekan.

Hasilnya dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mendapat suntikan keempat.

Vaksin dosis keempat berhasil meningkatkan level antibodi dalam tubuh.

Halaman
12


Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer