Pengakuan mengejutkan itu diumumkannya melalui speaker masjid, yang berada di masjid Al-Khalifah Ibrahim, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara.
Diketahui, pria bernama Armia (29) tercatat sebagai warga Desa Buket Hagu, Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara.
Melansir Serambinews melalui Tribunnews.com, rekaman saat Armia diamankan warga diunggah oleh sejumlah akun Instagram termasuk @infoacehutara.
Dalam video yang beredar, nampak seorang pria mengenakan baju koko putih dan berpeci hijau tengah dikerumuni warga dalam sebuah masjid.
Armia lantas dibawa keluar oleh warga dan dibawa ke kantor polisi. Pria tersebut diamankan warga karena mengaku sebagai Imam Mahdi.
Baca: Viral Uniknya Acara Pernikahan bak Pameran Seni, Habiskan Dana Kurang dari Rp500 Juta
Kejadian pria yang mengaku sebagai Imam Mahdi tersebut yang menghebohkan warga, bermula dari pengajian rutin yang dilakukan di Masjid Al-Khalifah Ibrahim, Rabu (19/1/2022).
Usai pengajian selesai, secara tiba-tiba seorang pria mengambil mikrofon dan mengumumkan dirinya sebagai Imam Mahdi yang diturunkan ke bumi dengan alat pengeras suara masjid tersebut.
Warga pun berdatangan kembali ke masjid tersebut usai mendengar pengumuman dalam bahasa Aceh itu.
Warga lantas mengamankan pria yang diketahui bernama Armia.
“Jemaah baru saja pulang dari masjid setelah mengikuti pengajian rutin,” ujar Ketua Remaja Masjid Al Khalifah Ibrahim, Jafar Kuba melansir Tribunnews.com.
Terlebih, sang pria besikukuh mengaku dirinya Imam Mahdi saat hendak diamankan warga.
Bahkan, ia mengaku dapat mempertanggungjawabkan pernyataannya itu.
Saat pria tersebut diamankan, sejumlah warga sempat merekamnya dan kemudian membagikan ke sejumlah media sosial termasuk WhatsApp, Facebook dan Instagram.
“Untuk menghindari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kemudian pria tersebut diserahkan ke Mapolsek Matangkuli,” ujar Jafar Kuba.
Baca: Viral Video Truk Tangki Bergerak Sendiri tanpa Sopir hingga Menabrak 5 Kios dan Terbakar
Kapolsek Matangkuli Aceh Utara, AKP Asriadi pun turut membenarkan video viral tersebut.
AKP ASriadi menerangkan, pihaknya telah menginterogasi pria yang mengaku sebagai Imam Mahdi.
Akan tetapi, belakangan polisi memanggil keluarga pria tersebut dan mengetahui fakta bahwa sang pria mengalami gangguan jiwa.
“Lalu pria ini bersama keluarganya memohon maaf pada masyarakat yang (sudah) memenuhi satu halaman Polsek. Telah menimbulkan kegaduhan. Setelah itu dia kita izinkan pulang bersama keluarganya,” kata Asriadi.
Ia menyebut, proses hukum kasus tersebut telah selesai karena sang pria mengalami gangguan jiwa.
“Jadi sudah selesai masalahnya. Kita sarankan untuk dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh pada keluarganya. Sehingga tidak menimbulkan kegaduhan dan hal-hal yang tak dinginkan lainnya,” kata Kapolsek.
Sementara itu, menurut adik Armia, Samsul Bahri, kakaknya dinilai tidak mengalami gangguan jiwa.
Akan tetapi, perilaku Armia berubah hingga mengumumkan dirinya Imam Mahdi, usai mengikuti pengajian di sebuah kawasan di Aceh Besar pada 2021.
Meski pihak keluarga tak tahu persis tempat Armia mengaji, namun berdasarkan cerita Armia kepada keluarga, lokasi pengajian tersebut masuk ke hutan-hutan dan melintasi perbukitan di kawasan Aceh Besar.
“(Abang) mulai terjadi perubahan setelah pulang dari pengajian," ujar Samsul Bahri adik Armia, kepada Serambinews.com, kemarin.
Samsul menyebut, sang kakak pulang ke kampung setelah mengikuti pengajian di pedalaman kawasan Aceh Besar pada 2021.
“Jadi setelah pulang dari tempat pengajian itu, semua tingkah lakunya berubah,” ujar Samsul.
Misalnya, dari cara berpakaian sudah sering mengenakan pakaian koko, peci putih, dan mengenakan serban, hingga mengajak masyarakat untuk meningkatkan ibadah kepada Allah.
Meski perubahan tersebut dirasa tak biasa terjadi pada Armia, namun karena ajakan kepada hal baik, maka masyarakat pun menerimanya.
“Warga di kawasan Paya Bakong sudah terbiasa, karena sudah sering melihat dan mendengarnya,” ungkap Samsul.
Sebelumnya kata Samsul, abangnya belum pernah mengaku sebagai Imam Mahdi.
“Abang mengaku seperti ada yang menggerakkan lidahnya untuk mengucapkan pengakuan tersebut dan seperti tidak mampu mengendalikannya."
"Ketika pulang pertama kali dari tempat pengajian, juga pernah menyampaikan ajaran yang diajarkan kepada dirinya sangat berbeda dengan yang sudah pernah dipelajari sebelumnya di kampungnya,” ujar Samsul.
Saat pihak keluarga meminta Armia untuk mengobatinya agar normal kembali, Armia pun tidak keberatan.
Ia justru meminta agar dibawa ke Teungku agar dapat disembuhkan kembali dan normal seperti sedia kala.
“Dia sendiri memahami ada hal yang berubah dalam dirinya, tapi bukan gangguan jiwa, karena ketika di rumah dan bertemu dengan warga, bicaranya normal, seperti warga lainnya,” ujar Samsul.
Baca: Viral Takut Ditilang Polisi Karena Tak Pakai Helm, Aksi Kocak Dua Pemuda Ini Pura-pura Jadi Petani
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)