Diketahui, sopir mobil berplat nomor B 1859 SYL ini tewas dihajar massa yang terprovokasi, sekitar 50 orang.
Kirun (32) sebagai saksi mata karyawan pabrik, menjelaskan detik-detik pengeroyokan tersebut.
"Gimana mau melawan, korbannya itu saja kakek. Badannya sudah kurus, rambut sudah beruban," kata Kirun melansir Tribunnews.com.
Sementara para pelaku yang diperkirakan masih remaja diduga mengetahui korban seorang lansia.
Hal itu lantaran pelaku memecagkan kaca mobil menggunakan balok kayu dan batu kemudian memukuli HM.
"Saya lihat di mobil ada gendongan bayi dan tongkat buat jalan. Saya pikir enggak mungkin kakek ini maling. Tapi mereka tetap saja teriak maling-maling," katanya.
Baca: Diteriaki Maling, Kakek Usia 89 Tahun Tewas Dikeroyok Massa di Cakung
Sedangkan dua anggota polisi yang saat itu berada di lokasi dan menaiki mobil patroli, tidak dapat berbuat banyak saat kejadian, dikarenakan kalah jumlah dibanding para pelaku pengeroyokan.
"Nggak kuat nahan karena sebegitu banyaknya massa. Saya juga nggak berani walaupun mereka enggak ada yang bawa senjata," ucap pria yang ada di lokasi saat kejadian.
Disebutkan bahwa para pelaku pengeroyokan tersebut diduga bukanlah warga setempat. Lantaran lokasi kejadian berada di kawasan JIEP terpisah dari kawasan permukiman warga.
"Warga saja enggak tahu kejadian. Yang tahu kejadian yang keamanan pabrik dan orang yang tugas di pabrik seperti saya saja," ucap Kirun.
Menurut pantauan Warta Kota, di lokasi pengeroyokan di ujung jala Pulokambing, Kelurahan Rawa Terate masih terlihat pecahan kaca mobil yang dirusak berikut batu besar dan balok kayu yang dipakai pelaku.
Baca: Anggota TNI AD Dikeroyok hingga Tewas di Jakarta Utara, 1 Pelaku Ditangkap
Sebelumnya diberitakan, sebuah video memperlihatkan seorang lansia pengendara mobil dan diteriaki pencuri oleh sejumlah pengendara motor menjadi viral di media sosial.
Sejumlah pengendara motor pun mengejar mobil tersebut dan meneriaki maling ke arah mobil.
Teriakan itulah yang membuat pengendara lainnya turut mengejar mobil yang dikendarai lansia tersebut.
Bahkan, terdengar bunyi letusan senjata api di dekat mobil, seperti informasi yang ditulis oleh akun Instagram @updateinfojakarta.
"Terduga pelaku yang belum diketahui jelas identitasnya ini, dikabarkan mencuri sebuah mobil di Wilayah Tebet, Jakarta Selatan, kemudian massa yang mengetahui adanya pencurian tersebut langsung mengejar pelaku hingga akhirnya tertangkap di Kawasan Pulogadung," tulis unggahan itu.
Sementara itu, menurut Kasar Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Ahsanul Muqaffi, informasi tersebut dipastikan salah.
Tidak ada insiden pencurian mobil yang memicu massa mengejar korban.
Hal itu, kata Ahsanul, lantaran massa terprovokasi pengendara yang berteriak maling ke pengendara mobil.
Padahal, sebenarnya mobil tersebut dikejar lantaran mengebut di jalan raya.
"Bukan pencurian, jadi informasi dari Tebet atau Pulogadung dia bawa mobil mengebut diteriaki maling hingga dikejar," jelasnya dihubungi Minggu (23/1/2022).
Hingga akhirnya, saat mobil berhasil dikepung massa, korban yang merupakan pengemudi dikeroyok massa.
Insiden pengeroyokan tersebut bahkan membuat korban meninggal dunia.
Ternyata, usai polisi memeriksa, mobil yang dikendarai korban bukanlah mobil curian, melainkan miliknya sendiri.
"Orangnya meninggal, jadi kami enggak tahu kenapa korban mengebut, jadi masih didalami," kata Ahsanul.
Selain itu, Ahsanul juga membenarkan jika sempat ada mobil polisi yang mengejar mobil korban.
Pengejaran tersebut karena adanya massa yang meneriaki maling ke mobil korban.
Hingga kini, ucap Ahsanul, pihak Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur tengah mendalami kasus tersebut. Polisi juga masih mencari para pelaku pengeroyokan terhadap HM.
"Baru kami lidik. Masih kami cari pelakunya," pungkasnya.
Baca: Profil AKBP Dermawan Karosekali, Korban Pengeroyokan Anggota Pemuda Pancasila, Pernah Bina Anak Punk
Baca selengkapnya terkait pengeroyokan lansia di sini