Hal ini diungkapkan oleh Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Senin (17/1/2022).
"Ini berlangsung selama tiga tahun, tetapi ada kemungkinan seseorang kembali pada saat yang tepat dan itu akan dipertimbangkan pada saat itu," kata Morrison dikutip dari Reuters.
Petenis nomor satu dunia itu telah meninggalkan Australia hari Minggu lalu setelah Pengadilan Federal memutuskan mendukung pemerintah untuk membatalkan visa Djokovic.
Atlet asal Serbia itu dianggap tidak memenuhi kriteria WNA yang diizinkan masuk ke Australia karena belum divaksin.
Di bawah hukum imigrasi, Djokovic juga tidak bisa mendapat visa selama 3 tahun kecuali Kementerian Imgrasi Australia menerima alasan yang kuat.
Djokovic mengaku sangat kecewa dengan keputusan Pengadilan Federal.
"Saya sangat tidak nyaman karena perhatian pada minggu-minggu sebelumnya dipusatkan kepada saya dan saya berharap kita kini kita dapat memusatkan perhatian kepada permainan dan turnamen yang saya sukai," kata Djokovic dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkannya sebelum terbang dari Melbourne.
Baca: Novak Djokovic
Baca: Dilanda Varian Omicron, Australia Laporkan Setengah Juta Kasus Covid-19 dalam Sepekan
Setelah tiba di Dubai, petenis ulung itu terlihat memakai masker dan berswafoto yang penggemarnya.
Dia kemudian dikawal oleh staf maskapai untuk dibawa ke gerbang keberangkatan untuk terbang ke Belgrade.
Keputusan pengadilan Australia itu memunculkan sedikit perselisihan antara Australia dan Serbia.
Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic menyebut keputusan itu "memalukan".
Kendati demikian, Menteri Luar Negeri Australia Marisa Payne pada hari Senin ini mengatakan dia dan Morrison telah menghubungi Brnabic selama proses hukum yang berlangsung pekan lalu.
Payne sangat yakin bahwa hubungan bilateral yang baik antara Australia dan Serbia akan terus berlanjut.
Baca berita lainnya tentang Novak Djokovic di sini