Dikutip dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan pemeriksaan dilakukan kepada anggota yang bertugas dalam penjagaan saat terjadinya peristiwa itu.
"Ada anggota yang diperiksa. Yang jelas semua yang bertugas jaga pada saat itu dilakukan pemeriksaan. Semuanya diperiksa," ungkap Zulpan, Selasa (4/1/2021).
Tetapi, ia tidak memberikan detail informasi siapa saja anggota polisi yang diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) terkait kasus kaburnya tahanan kasus pencabulan tersebut.
Zulpan hanya menegaskan pemeriksaan tersebut juga melibatkan Inspektorat Polda Metro Jaya.
Pihak berwajib juga sudah mengetahui cara para tahanan tersebut melarikan diri.
Baca: Polda Metro Jaya Bakal Periksa Bambang Pamungkas karena Kasus Penelantaran Anak
"Bagaimana tahanan kabur sudah diketahui dan anggota yang bertugas jaga pada saat itu juga sudah dilakukan pemeriksaaan. Ada Propam termasuk dari Inspektorat Polda Metro Jaya yang melakukan pemeriksaan," sambungnya.
Seperti diketahui, seorang tahanan berinisial S alias M (40) melarikan diri saat proses pemeriksaan di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat (31/12/2021).
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Aloysius Suprijadi menjelaskan S melarikan diri dengan berpura-pura mencuci tangan di kamar mandi.
Lalu, ia menjebol plafon kamar mandi dan masuk ke atap.
Aloysius mengatakan kala itu S tengah diperiksa di sebuah ruangan pemeriksaan oleh tim penyidik dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota.
Kemudian, S diberi makan dan borgolnya dilepas.
Baca: Polisi Tangkap Pelaku Kasus Perampokan yang Buat Aipda Rudi Dicopot karena Tolak Laporan Korban
Usai makan, S meminta izin untuk ke kamar mandi.
"Di kamar mandi tersebut, S menjebol plafon. S menjebol plafon murni dengan tangan sendiri, tidak ada alat bantu," jelas Aloysius.
S diketahui melarikan diri ke Kali Bekasi.
Pihak kepolisian pun melakukan pencarian ke tempat tersebut.
Pada Minggu pagi, ditemukan mayat mengambang di Kali Bekasi oleh warga setempat.
Mayat tersebut mengenakan pakaian berwarna orante bertuliskan "Tahanan Polrestro Bekasi Kota".
Di salah satu pergelangan tangan jasad itu pun masih ada borgol yang terikat.
Pihak berwajib menduga jasad tersebut merupakan tahanan S yang diburu polisi.
Lantaran itulah, mayat itu dibawa ke RS Polri Kramat Jati guna dilakukan otopsi.
Baca lengkap soal Polda Metro Jaya di sini