Gantz menyebut pertemuan itu untuk menguatkan hubungan ekonomi dan keamanan kedua negara
Dilansir dari Reuters, (29/12/2021), ini adalah pertemuan kedua mereka karena bulan Agustus lalu Abbas menerima kedatangan Gantz di Kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.
Pertemuan kali ini, menurut Media Israel, terjadi di rumah Gantz di Israel pada malam hari.
Pejabat Palestina Hussein al-Sheikh mengatakan keduanya mendiskusikan pentingnya membuat "horison politik" untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun.
Sementara itu, pembicaraan terakhir mengenai perdamaian kedua negara gagal tahun 2014 silam.
"Kamu mendiskusikan penerapan langkah-langkah ekonomi dan sipil, dan menekankan pentingnya penguatan koordinasi keamanan dan pencegahan teror dan kekerasan - demi kesejahteraan rakyat Israel dan Palestina," kata Gantz melalui akun Twitter.
Baca: Israel Kembali Serang Suriah dengan Rudal, Targetkan Pelabuhan Penting
Baca: Setengah Juta Ayam Dimusnahkan dan Ribuan Bangau Mati akibat Wabah Flu Burung di Israel
Ini adalah pembicaran tingkat tinggi pertama antara kedua negara setelah pemerintahan baru Israel dibentuk bulan Juli lalu.
Kendati demikian, banyak yang menilai hanya ada kemungkinan kecil pembicaran perdamaian akan dilanjutkan.
Hal ini karena Israel kini dipimpin oleh Perdana Menteri Naftali Bennet yang terkenal agresif.
Bennett dikenal getol menolak keberadaan negara Palestina.
Warga Palestina menginginkan negara merdeka untuk mereka di Tepi Barat dan Gaza dengan ibu kota di Yerusalem timur.
Namun, Israel merebut wilayah itu pada perang tahun 1967 dan orang Palestina hanya memiliki pemerintahan terbatas.
Israel kemudian menganeksasi Yerusalem timur dan menarik diri dari Gaza yang kini dikuasai Hamas.
Hamas dilaporkan mengutuk pembicaraan antara Abbas dan Gantz
Baca: Gelombang Kelima Covid-19 Melanda Israel, Disebabkan Varian Omicron
Baca: Jika Hamas Bersedia Damai, Israel Siap Beri Bantuan untuk Bangun Gaza
Baca berita lainnya tentang Palestina di sini