Pejabat Palestina Majdi Dhair mengatakan pasiennya adalah seorang warga Gaza yang terinfeksi di wilayah pesisisir.
Kata dia, varian Omicron kini menyebar di tengah masyarakat Gaza.
Varian ini memberikan tantangan baru terhadap sistem kesehatan di wilayah kantong orang Palestina.
"Kami menuju hari-hari yang sulit," kata Dhair kepada wartawan, dikutip dari Reuters, (27/12/2021).
"Diperkirakan varian Omicron akan menyebar cepat," katanya menambahkan.
Gaza yang berpenduduk 2,2 juta orang telah mencatatkan kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 189.893.
Baca: Di Tengah Merebaknya Omicron, Israel Berencana Tawarkan Vaksin Dosis Keempat
Baca: Gelombang Kelima Covid-19 Melanda Israel, Disebabkan Varian Omicron
Jumlah kematian dilaporkan mencapai 1.691 jiwa.
Menanggapi adanya Omicron ini, Dhair mendorong warga Gaza untuk segera mendapatkan vaksin.
Baru ada sekitar 40 persen warga Gaza yang telah divaksin.
Sementara itu, di Tepi Barat yang diduduki Israel, ada tiga kasus Omicron yang teridentifikasi di antara orang Palestina tanggal 16 Desember.
Sementara itu, Israel berencana menawarkan dosis vaksin keempat untuk para lansia di atas 60 tahun.
Rencana ini keluar di tengah munculnya gelombang baru Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron.
Perdana Menteri Isratel Naftali Bennett pun menyambut baik rencana itu.
Baca: Kronologi Temuan 8 Kasus Covid-19 Varian Omicron di Indonesia
Dia mengatakan hal itu bisa membantu Israel mengatasi varian Omicron yang tengah menyebar cepat di seluruh dunia.
Diwartakan oleh Reuters, rencana pemberian dosis keempat itu dikeluarkan oleh pakar dari Kementerian Kesehatan, tetapi belum disetujui oleh para pejabat tinggi.
Namun, Bennett mendorong warga Israel untuk sesegera mungkin mendapatkan vaksin.
"Pesan saya adalah jangan membuang-buang waktu, segera dapatkan vaksin," kata Bennett dikutip dari Reuters, (22/12/2021).
Telah ada laporan kematian di Israel akibat varian Omicron pada hari Senin, (19/12/2021).
Baca: Risiko Rawat Inap akibat Omicron Disebut Lebih Rendah 40 Persen daripada Delta