Pemeriksaan terhadap Abdul Rahim dibantu oleh Dinkes Kabupaten Pinrang.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dikes Sulsel Muhammadong mengatakan pihaknya memeriksa kesehatan Rahim untuk mengetahui dampak pada tubuh pria tersebut setelah mengaku disuntik vaksin Covid-19 sebanyak 16 kali.
Sebagai langkah awal, kata Muhammadong, Dinkes Sulsel mengambil sampel darah dan urine pria yang berusia 49 tahun itu.
Dikatakan Muhammadong, Dinkes Sulsel ingin memastikan kebenaran Abdul yang telah mengklaim sudah 16 kali disuntik vaksin, termasuk dua dosis vaksin untuk dirinya.
"Sampel darah Abdul Rahim diambil untuk diteliti dan diuji untuk memastikan kebenaran puluhan dosis yang telah masuk dalam tubuhnya." kata Muhammadong, seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (22/12/2021).
Baca: Divaksin 17 Kali, Abdul Rahim Joki Vaksin di Pinrang Mengaku Tak Rasakan Efek: Biasa Saja
Baca: Profil Taufik Ramsyah, Kiper Indonesia yang Meninggal karena Benturan pada Kepala
Abdul Rahim, warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, tengah membuat heboh publik.
Pasalnya, dia mengaku sudah menjadi seorang joki vaksin Covid-19 selama tiga bulan.
Bahkan, dalam kurun waktu tiga bulan tersebut, Abdul Rahim mengaku sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19 sebanyak 17 kali.
Dalam sehari, Abdul Rahim pernah disuntik vaksin Covid-19 sebanyak tiga kali.
"Biasa dua kali sehari. Tapi pernah tiga kali sehari saya disuntuk vaksin," kata Abdul Rahim, Selasa (21/12/2021), dikutip dari TribunPinrang.com.
Rahim, sapaan akrabnya, mengaku tidak merasakan efek dari vaksinasi Covid-19 itu.
Dia berujar efek vaksin tidak ia rasakan lantaran sebelum dan sesudah divaksin dirinya meminum air kelapa.
"Tidak ada. Biasa saja. Saya minum air kelapa sebelum dan sesudah divaksin," ujar Rahim.
Lebih lanjut, Rahim menceritakan bahwa awal menjadi joki vaksin adalah ketika ia menerima tawaran dari kenalannya untuk digantikan divaksin.
Mulai dari situlah kemudian Rahim mendapatkan pelanggan selanjutnya dari mulut ke mulut.
"Kalau menawarkan diri ke orang untuk digantikan vaksin itu pernah. Tapi, ada beberapa juga teman-teman yang langsung meminta," ujarnya.
Baca: AstraZeneca Bakal Buat Vaksin Khusus untuk Melawan Varian Omicron
Rahim pun hanya membawa fotokopi KTP pelanggan ke lokasi vaksinasi ketika menjadi joki vaksin Covid-19.
"Bawa fotokopi KTP orang yang mau divaksin. Kemudian tunggu petugas panggil nama," ungkap Rahim.
Dikatakan Rahim, petugas tidak mengenalinya meski menggunakan identitas orang yang ia wakili untuk divaksin.