Rencana ini keluar di tengah munculnya gelombang baru Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron.
Perdana Menteri Isratel Naftali Bennett pun menyambut baik rencana itu.
Dia mengatakan hal itu bisa membantu Israel mengatasi varian Omicron yang tengah menyebar cepat di seluruh dunia.
Diwartakan oleh Reuters, rencana pemberian dosis keempat itu dikeluarkan oleh pakar dari Kementerian Kesehatan, tetapi belum disetujui oleh para pejabat tinggi.
Namun, Bennett mendorong warga Israel untuk sesegera mungkin mendapatkan vaksin.
Baca: AstraZeneca Bakal Buat Vaksin Khusus untuk Melawan Varian Omicron
"Pesan saya adalah jangan membuang-buang waktu, segera dapatkan vaksin," kata Bennett dikutip dari Reuters, (22/12/2021).
Telah ada laporan kematian di Israel akibat varian Omicron pada hari Senin, (19/12/2021).
Pasien yang meninggal dilaporkan berumur sekitar 60 tahun dan sempat dirawat selama dua pekan.
Pada hari Selasa, Kementerian Kesehatan mengatakan sedikitnya telah ada 340 kasus varian Omicron di Israel.
Pekan ini Israel telah memperluas larangan perjalanan ke sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Jerman, Italia, Turki, dan Kanada untuk membatasi penularan.
Selain itu, warga Israel juga didorong untuk mulai bekerja dari rumah. Kapasitas kantor dibatasi maksimal 50 persen.
Baca: AS Dihantam Varian Omicron, Sumbang 73 Persen Kasus Baru Covid-19
Baca: Gelombang Kelima Covid-19 Melanda Israel, Disebabkan Varian Omicron
Sebelumnya, Bennett mengatakan Israel tengah menghadapi periode awal gelombang kelima Covid-19.
Israel, kata Bennett, telah bergerak cepat untuk membatasi lalu lintas perjalanan ketika kasus pertama varian Omicron terdeteksi bulan lalu.
Dia memprediksi akan ada lonjakan pasien dalam beberapa pekan.
"Jumlah kasus [Omicron] masih belum tinggi, tetapi itu adalah varian yang sangat menular, menjadi dua kali lipat tiap dua hingga tiga hari, seperti yang kita lihat di seluruh dunia. Sudah memungkinkan untuk mengatakan bahwa gelombang kelima telah dimulai," kata Bennett dikutip dari Reuters (20/12/2021).
Ketika kasus pertama varian Omicron terkonfirmasi di Afrika Selatan dan Hong Kong, Israel melarang masuknya WNA pada 25 November dan memberlakukan 3 hingga 14 hari karantina bagi warga Israel yang kembali dari luar negeri.
Baca: Indonesia Tambah Daftar Larangan Masuk WNA & Masa Karantina Diperpanjang, Sebab Omicron Makin Meluas
Baca berita lainnya tentang varian Omicron di sini