Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Stasiun Gambir adalah stasiun terbesar di Indonesia.
Stasiun tersebut terdiri atas tiga lantai.
Stasiun Gambir melayani hampir seluruh KA kelas bisnis dan eksekutif dengan tujuan daerah-daerah di Pulau Jawa. (1)
Sejarah
Sebelum abad ke 16, tanah di Stasiun Gambir adalah tanah rawa.
Tanah tersebut dimiliki oleh Anthony Paviljoen.
Pada tahun 1697, tanah tersebut dibeli oleh Cornelis Chastelein.
Chastelein kemudian membangun sebuah rumah dan dua kincir penggiling tebu di atas tanah tersebut.
Pada tahun 1871, di tempat tersebut dibangun halte Koningspelin atau halte lapangan raja.
Halte tersebut dikelola oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).
Pada tahun 1884, halte teresbut kemudian diubah menjadi Stasiun Weltevreden.
Baca: 8 Stasiun Kereta Api yang Layani Tes GeNose Covid-19
Stasiun Weltevreden melayani kereta jalur Bandung dan Surabaya.
Pada tahun 1937, stasiun tersebut berubah nama menjadi Stasiun Batavia Koningsplein.
Pada tahun 1992, stasiun kembali direnovasi secara besar-besaran menjadi stasiun layang seperti sekarang dan berubah nama menjadi Stasiun Gambir. (2)
Fasilitas
Stasiun Gambir memiliki beberapa fasilitas untuk menambah kenyamanan penumpang.
Fasilitas di Stasiun Gambir antara lain coworking space.
Coworking space terletak di dekat tenant makanan.
Baca: Stasiun Solo Balapan
Coworking space juga dilengapi dengan jaringan Wi-Fi, pendingin ruangan, air minum gratis, dan listrik untuk charger.
Fasilitas lain yang ditawarkan adalah taman indoor dengan spot yang bagus.
Selain itu, Stasiun Gambir juga memiliki fasilitas arena bermain anak dan ruang laktasi. (3)
Layanan Kereta Api
Argo Bromo Anggrek
Sembrani
Argo Muria
Argo Sindoro
Argo Cheribon
Brawijaya
Baca: Stasiun Purwosari
Bima
Argo Parahyangan
Gajayana
Argo Dwipangga
Argo Lawu
Taksaka
Purwojaya (4)