Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Saffron merupakan rempah-rempah serta pewarna alami yang tumbuh di bawah kondisi cuaca khusus. Bentuknya benang halus dan tipis dengan warna merah yang berasal dari bunga Crocus sativus.
Mengutip Business Insider, saffron berasal dari bunga saffron crocus. Tiga kepala putik (stigma) pada tiap bunga itulah yang disebut saffron.
Saffron yang tumbuh di Iran dan Kashmir ini, disebut sebagai rempah termahal di dunia.
Hal itu karena dibutuhkan 150 bunga untuk mmproduksi 1 gram benang saffron.
Saffron berkualitas baik bisa dibanderol sekitar 5.000 dollar AS untuk 450 gram, atau setara dengan Rp 70 juta.
Menurut sejarah, saffron pertama kali ditanam di Iran dan telah ada sejak 3.000 tahun terakhir. Uniknya, tanaman ini hanya tumbuh selama satu minggu dalam setahun.
Kini, 90 persen saffron di dunia diprouksi di Iran, sedangkan sepersepuluh persennya diproduksi di Kashmir.
Saffron termasuk salah satu rempah-rempah yang kerap digunakan dalam hidangan sehari-hari khas Persia. Hal itu karena belum ditemukannya rempah lain yang bisa menggantikan kenikmatan saffron.
Saffron mengandung sejumlah komponen kimia yang sangat mahal seperti picrocrocin, crocin dan safranal. Ketiga komponen ini adalah komponen utama atau senyawa yang menimbulkan rasa, warna serta aroma yang khas. Komponen tersebut secara teknis dapat menentukan kualitas saffron.
Biasanya rempah-rempah ini ditemukan dalam hidangan, seperti paella saffron yang berguna menambah kuat aroma dan sebagai pewarna alami yang menciptakan warna kuning emas. Saffron juga biasanya digunakan dalam kaldu, roti, hingga bumbu.
Saffron juga banyak ditanam di negara lain termasuk Spanyol, India dan Amerika. (1)
Baca: Minyak Kemiri
Kandungan Gizi
Berdasarkan data dari U.S Department of Agriculture,100 gram saffron memiliki kandungan gizi sebagai berikut.
Energi: 310 kilo kalori
Protein: 11,4 gr
Lemak: 5,85 gr
Serat: 3,9 gr
Kalsium: 111 mg
Zat besi: 11 mg
Fosfor: 252 mg
Kalium: 1724 mg
Vitamin C: 80 mg
Proses pembuatan saffron cukup rumit dan untuk menghasilkan 500 gram saffron, membutuhkan 75 ribu pucuk bunga.
Pengrajin akan mengambil stigma yang berbentuk helaian benang, kemudian mengeringkan kepala putik. (2)
Baca: Minyak Jojoba
Manfaat
Kandungan antioksidan pada saffron berdungsi melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat menyebabkan beragam penyakit kronis termausk penyakit jantung dan kanker.
Menurut hail penelitian, mengonsumsi suplemen saffron selaam 8 minggun, dapat menurunkan nafsu makan dan berat badan secara lebih signifikan.
Selain itu, saffron juga dapat menurunkan lingkar perut dan massa lemak total pada pasien dengan penyakit jantung koroner.
Menurut hasil penelitian, saffron dalam bentuk suplemen dapat menjadi tambahan dalam pengobatan depresi ringan hingga sedang, dengan efek samping yang cenderung minimal.
Tidak hanya itu, saffron juga memiliki efek antiradang, antioksidan, dan neuroproteksi (perlindungan pada saraf).
Berdasarkan sebuah penelitian, saffron dapat menekan laju pertumbuhan sel kanker pada kanker usus.
Komponen antioksidan dalam saffron yakni crocin juga disebut dapat membuat sel kanker lebih sensitif terhadap kemoterapi.
Meski penelitian tersebut menjanjikan, namun perlu diteliti lebih lanjut dan perlu dibuktikan secara klinis pada manusia terkait efek antikanker dari saffron.
Penelitian membuktikan, kelompok wanita yang mengonsumsi kapsul berisi 15 mg saffron sebanyak 2 kali sehari mengalami gejala fisik dan emosional premenstrual syndrome (PMS) yang lebih ringan daripada kelompok wanita yang tidak mengonsumsi kapsul berisi saffron tersebut.
Meski dibutuhkan studi lanjutan, konsumsi saffron berpotensi dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida, serta meningkatkan konsentrasi kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL).
Pada sebuah studi terhadap penderita penyakit Alzheimer, konsumsi saffron sebanyak 15 mg sebanyak dua kali sehari dapat meningkatkan fungsi kognitif yang cukup signifikan. (3)
Baca: Minyak Wijen