Meski demikian, keputusan tersebut juga mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan jemaah.
"Penundaan ini tentu keputusan yang pahit. Tapi ini dilakukan demi kebaikan bersama. Kami harap semua bisa memahami dan semoga ada hikmah dari keputusan ini," ujar Hilman dalam keterangan pers Kemenag, Sabtu (18/12/2021).
Hilman mengatalan, pihaknya mempertimbangkan perlindungan jemaah sebelum memutuskan pembatalan keberangkatan umrah.
Apalagi semakin meluasnya penularan varian Omicron.
"Untuk itu, keberangkatan jemaah umrah kembali ditunda hingga awal tahun 2022. Kita berharap kondisi segera membaik," tegasnya.
Di sisi lain, keputusan pembatalan juga diambil usai adanya imbauan dari Presiden Joko Widodo dan arahan Menteri Agama Yaqut Cholil Quomas agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.
Lalu, berdasarkan hasil rapat dengan Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), secara umum mendukung imbauan pemerintah untuk menunda keberangkatan ke luar negeri.
"Ada kekecewaan dan kesedihan karena rencana umrah sudah lama tertunda. Namun, semua pihak memahami kondisi pandemi yang belum usai, bahkan muncul varian baru," ungkap Hilman.
"Ada harapan agar tetap ada pemberangkatan, meski jumlahnya diperkecil. Namun secara umum asosiasi PPIU memahami dan menaati imbauan untuk tidak ke luar negeri," lanjutnya.
Baca: Sai (Rukun Haji dan Umrah)
Baca: Umrah (Ibadah)
Asosiasi PPIU juga berharap imbauan pembatalan keberangkatan ini diberlakukan kepada seluruh rencana penerbangan ke luar negeri, bukan hanya umrah saja.
Lebih lanjut, Kemenag terus melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait untuk terus mengupayakan terselenggaranya ibadah umrah yang sehat dan aman.
Sebelumnya, Kemenag memutuskan untuk menunda keberangkatan jemaah umrah asal Indonesia yang sedianya dimulai pada 23 Desember 2021.
Saat dikonfirmasi, Direktur Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Nur Arifin mengatakan, penundaan tersebut karena adanya varian Omicron.
"Betul (ditunda karena Omicron)" kata Arifin kepada Kompas.com, Jumat (17/12/2021) malam.
Arifin mengatakan, evaluasi penundaan tersebut akan dilakukan setelah 2 Januari 2022.
"Kami akan melakukan evaluasi setelah 2 Januari 2022 terhadap kondisi yang ada. Kalau sudah mereda maka bisa diberangkatkan umrah perdana," ujar dia.