Hal tersebut merupakan buntut dari Aipda Rudi yang tidak menanggapi serius laporan dari seorang wanita yang menjadi korban perampokan di Jalan Sunan Sedayu, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur pada Selasa (7/12/2021).
Aipda Rudi menolak laporan korban perampokan tersebut.
Oleh sebab itu, akibat perbuatannya itu, Aipda Rudi kini dicopot dari jabatannya di Unit Reskrim Polsek Pulogadung.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan berujar, Kapolres Metro Jakarta Timur sudah melaporkan insiden tersebut ke Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
Zuplan menyebutkan bahwa Aipda Rudi telah dalam posisi di-nonjob-kan di Polres Jakarta Timur.
Aipda Rudi dipindahkan dari Unit Serse Polsek Pulogadung ke Polres Metro Jakarta Timur.
"Kan jabatannya Unit Serse Pulogadung kemudian dipindahkan ke Polres Metro Jakarta Timur nonjob jadi Basium atau Bintara Seksi Umum itu dalam rangka pembinaan," kata Zulpan, Senin (13/12/2021), dikutip TribunnewsWiki dari Warta Kota.
Baca: Viral, Seorang Wanita Justru Dimarahi Polisi Saat Melapor Jadi Korban Perampokan di Jaktim
Aipda Rudi kini juga sedang diperiksa oleh Divisi Propam Polda Metro Jaya.
Dia dijadwalkan menjalani sidang disiplin pada Rabu (15/12/2021) mendatang.
"Kemudian sekarang dilakukan pemeriksaan oleh Propam. Dan akan dilakukan sidang disiplin," kata Zulpan.
Baca: Minta Sekarung Bawang Saat Tilang Sopir Truk, Anggota Polantas Bandara Soetta Dicopot
Diberitakan sebelumnya, kejadian tak mengenakkan menimpa seorang wanita pemilik akun Instagram @kumalameta yang menjadi korban kejahatan di Jakarta Timur pada Selasa (7/12/2021) lalu.
Wanita yang diketahui akrab disapa Meta tersebut dimarahi oleh anggota polisi saat dirinya melapor sebagai korban perampokan.
Laporannya soal kejadian yang menimpanya itu juga ditolak oleh anggota polisi tersebut.
Meta menceritakan kronologi awal kejadian tersebut melalui Instagram-nya.
Dia mengunggah sebuah video rekaman CCTV di Instagram-nya yang memperlihatkan peristiwa pencurian yang dialaminya tersebut.
Tampak dalam video tersebut Meta tengah mengendarai mobil di malam hari sekira pukul 18.45 WIB.
Meta menceritakan, ia menghentikan mobilnya di pinggir jalan karena ada seorang bapak-bapak yang mengetuk spion mobilnya.
"Ada bapak mendekati kaca mobil saya, sambil bicara sesuatu, namun tidak terdengar dari dalam mobil. Lalu saya abaikan dan tetap menyetir. Jeda beberapa meter, ada motor kembali mendekati mobil saya, sambil ketuk-ketuk kaca spion dan menunjuk mobil belakang saya. Saya tetep melaju tanpa menghiraukan," kata Meta, dikutip TribunnewsWiki di akun Instagram @kumalameta, Senin (13/12/2021).
Namun selang beberapa meter, lanjut Meta, terdapat seorang pria mengetuk lagi kaca mobilnya sambil berbicara sedikit keras.
"Itu mobil belakang bahayain orang," ucap Meta menirukan perkataan pria yang mengetuk kaca mobilnya itu.
Kemudian Meta menepi ke tepi jalan sambil mencari tempat yang terang.
Dia berujar, saat dia keluar dari mobil, ternyata ada pria masuk dari pintu kiri dan mengambil tasnya, sebagaiman yang terlihat di CCTV tersebut.
Baca: Bertemu Keluarga Rumini Korban Erupsi Semeru, Baim Wong: Terlalu Banyak Pelajaran yang Bisa Diambil
Dia pun lantas melaporkan kejadian yang dialaminya itu ke polsek terdekat.
Akan tetapi, kata Meta, ia justru disuruh pulang dan disalahkan karena membawa banyak kartu ATM.
"Saya segera melapor ke polsek terdekat. Namun saat saya di tanya-tanya oleh polisi, dia justru menyarankan saya pulang untuk menenangkan diri, dan percuma kalau mau dicari juga," ujarnya.
"Setelah itu, polisi tersebut justru ngomelin saya 'lagian ibu ngapain sih punya atm banyak-banyak, kalau begini jadi repot, apalagi banyak potongan biaya admin juga' dengan nada bicara tinggi," ungkapnya.
Dia pun mengaku sangat kecewa atas sikap anggota polisi tersebut. Dia berharap tidak ada lagi polisi seperti itu di Indonesia.
"Bukannya membantu bertindak malah warga diomelin daan disuruh pulang, tanpa ada niat bantu apalagi datang ke TKP. Tolong sekali pemerintah bisa bertindak tegas atas kasus saya ini. Saya butuh polisi yg benar-benar bisa bertindak tegas atas segala kasus kriminal," kata Meta.
Baca: Tersandung Kasus Narkoba, Bobby Joseph Mengaku Sudah Pakai Sabu Sejak 2015
Sementara itu, di unggahan terbaru Meta pada Senin (13/12/2021), dia mengaku bahwa kasus pencurian yang dialaminya itu sudah ditangani oleh Polsek Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Dia juga berujar bahwa anggota polisi yang telah memperlakukan tindakan yang kurang berkenan kepadanya itu telah meminta maaf.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi bagi Polsek Pulo Gadung beserta jajarannya. Saat ini Polisi sudah mengusut satu persatu kasus yang saya laporkan, khususnya kasus perampokan yang saya alami pada tanggal 7/12/21 yang lalu," kata Meta.
"Terkait adanya perlakuan yang kurang berkenan oleh salah satu anggota polsek, beliau pun sudah menyampaikan permintaan maaf langsung kepada saya. Saya berharap kasus kejahatan ini dapat diusut dan ditangkap agar tidak meresahkan masyarakat," ujarnnya.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan menuturkan bahwa petugas kepolisian yang memarahi korban saat melapor saat ini tengah diperiksa oleh Propam.
"Oknum anggota sudah ditarik ke Polres untuk dilakukan pemeriksaan oleh Propam dan pembinaan," kata Erwin, Minggu (12/12/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.
Erwin juga memastikan bahwa walaupun laporan korban tersebut sebelumnya ditolak, tapi saat ini laporan itu tengah ditangani oleh Polsek Pulo Gadung, Jakarta Timur.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini