Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari meminta masyarakat agar tak mendatangi lokasi bencana hanya untuk berfoto hingga melewati zona rawan.
"Kami mengimbau kesadaran dan empati dari masyarakat agar tidak datang dulu ke lokasi terdampak awan panas guguran," kata Abdul, saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/12/2021).
Abdul mengatakan, pihaknya masih melakukan pencarian korban hilang dan meminta masyarakat dapat memberikan dukungan terhadap proses pencarian tersebut.
"Termasuk dengan tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak relevan dengan upaya pencarian korban," ujarnya.
Selain itu, pihaknya belum menerima informasi mengenai rumah korban terdampak erupsi Gunung Semeru yang dijarah.
Anggota TNI-Polri saat ini berada di lapangan dalam melakukan pengamanan.
"Kita tidak menerima adanya berita penjarahan rumah korban, tapi untuk keamanan di-handle Polri dibantu personil TNI di lapangan," ucap dia.
Baca: Gunung Semeru
Baca: Ranu Kumbolo Semeru
Diberitakan sebelumnya, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menegaskan lokasi bencana Gunung Semeru bukan tempat wisata.
Thoriq mengatakan, masyarakat yang hanya ingin mengabadikan momen di wilayah bencana, hanya akan menghambat proses evakuasi.
“Soal yang ingin foto-foto, jeprat-jepret, sudah. Bukan waktunya sekarang. Ini bukan tontonan, bukan tempat wisata,” ujarnya, dikutip dari pemberitaan Antara, Kamis (9/12/2021).
Thoriq mengatakan, kehadiran warga ke lokasi bencana juga akan menghambat alat transportasi pengangkut bantuan.
“Kendala itu banyak orang ke sana, termasuk mobil-mobil yang ke atas. Itu yang membuat masalah,” ucapnya di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim).