Daftar Lengkap Negara yang Memboikot Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo Olimpiade

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sejumlah negara memutuskan memboikot Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, China.

Keputusan ini sebagai bentuk protes atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan oleh China.

Pada pekan ini Amerika Serikat (AS) dengan tegas telah mengumumkan boikot diplomatik terhadap gelaran olahraga tingkat dunia itu.

Terbaru, Inggris dan Kanada juga mengumumkan ikut dalam aksi ini.

Negara-negara tersebut juga dianggap bisa memicu negara lainnya untuk turut serta memboikot..

Dilansir dari Newsweek, (10/12/2021), China berusaha mencegah aksi boikot ini meluas.

Menghadapi semua ini, Negeri Tirai Bambu memperingatkan adanya "politisasi olahraga".

Baca: AS Boikot Olimpiade Beijing 2022, China: Provokasi Politik secara Blak-blakan

China juga mengancam akan melakukan "tindakan balasan" terhadap negara yang mengambil langkah simbolis untuk memprotes pemerintahan Xi Jinping.

Di sisi lain, beberapa negara mungkin tidak ikut dalam aksi boikot yang terkoordinasi ini karena bisa menyebabkan permusuhan dengan China.

Negara lainnya mungkin hanya memutuskan mengurangi jumlah delegasi yang dikirim ke Beijing atau tidak mengirimkan pejabat senior sama sekali.

Negara-negara itu mungkin juga memilih untuk tidak mengumumkan alasan karena alasan yang sama.

Berikut daftar negara memboikot Olimpiade Beijing 2022.

1. Amerika Serikat

Keputusan AS memboikot Olimpiade dikonfirmasi oleh Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki, tanggal 6 Desember lalu.

"Pemerintahan Joe Biden tidak akan mengirimkan perwakilan diplomatik atau perwakilan resmi pada Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dan Paralympic Games mengingat adanya genosida dan kejahatan kemanusian di Xinjiang dan pelanggaran HAM lainnya yang terus berlangsung," kata Psaki dikuto dari Newsweek.

Baca: Tak Hanya AS, Inggris Juga Pertimbangkan Boikot Olimpiade Beijing 2022

Kendati demikian, dalam boikot diplomatik ini, atlet AS akan tetap bertanding pada ajang olahraga itu.

Dikutip dari Associated Press, mereka bahkan disebut akan "mendapatkan dukungan penuh" dari pemerintahan Joe Biden.

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang situasi di Afghanistan di Ruang Timur Gedung Putih pada 26 Agustus 2021 di Washington, DC. (Drew Angerer/Getty Images via AFP)

Pengumuman pemboikotan keluar ketika Presiden AS Joe Biden tengah menyiapkan White House Summit for Democracy yang digelar secara daring pada hari Kamis dan Jumat dan melibatkan lebih dari 100 pemimpin dunia.

Senator Robert Menendez yang menjadi Ketua Komite Hubungan Internasional AS mengatakan aksi boikot itu adalah langkah yang dibutuhkan untuk menunjukkan komitmen AS terhadap HAM.

Kata Menendez, sekutu AS yang memiliki pendirian yang sama akan bergabung dengan AS dalam aksi boikot diplomatik itu.

Aksi boikot ini bukan pertama kalinya bagi AS.

Pada tahun 1980 saat Perang Dingin, Presiden AS Jimmy Carter juga memboikot Olimpiade Musim Panas di Moskow untuk memprotes invasi AS ke Afganistan.

Baca: Prihatin dengan Nasib Muslim Uyghur, AS Pertimbangkan Boikot Olimpiade Beijing

2. Lithuania

Secara teknis, Lithuania adalah negara pertama yang mengonfirmasi keinginannya untuk memboikot Olimpiade Beijing.

Pada tanggal 3 Desember Presiden Lithuania Gitanas Nauseda mengatakan tidak akan ada menterinya yang menghadiri Olimpiade.

Keputusan ini tidak mengejutkan mengingat Lithuania dan China berselisih sejak Agustus lalu.

Perselisihan muncul karena negara itu mengizinkan Taiwan membuka kedutaan resmi di ibu kotanya.

3. Selandia Baru

Negara ini tampaknya bakal melakukan boikot setelah Menteri Olahraga Selandia Baru Robertson mengatakan tidak ada satu pun menteri dalam kabinet yang menghadiri Olimpiade Beijing.

Meski demikian, Robetson berhati-hati dalam mengungkapkan alasannya.

Dia mengatakan keputusan itu didasari oleh "sejumlah faktor", salah satunya adalah karena pandemi Covid-19.

Keputusan itu, kata dia, telah diberitahukan kepada pemerintah China bulan Oktober lalu.

Baca: Sebut Taiwan Adalah Negara, Mantan Menteri Pertahanan Prancis Buat China Naik Pitam

4. Skotlandia

Menteri Olahraga Skotlandia Maree Todd mengonfirmasi rencana negaranya untuk memboikot Olimpiade Beijing.

Ini disampaikan dalam surat balasan kepada anggota parlemen bernama Ross Greer tanggal 7 Desember.

Todd mengatakan pemerintah Skotlandia prihatin dengan laporan pelanggaran HAM di Xinjiang dan lainnya, termasuk yang di Tibet dan Hong Kong.

5. Australia

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan adanya boikot diplomatik tanggal 8 Desember.

Dia menyebut keputusan itu tidak mengejutkan karena hubungan China dengan Australia memburuk sejak tahun lalu.

Ini disebabkan Australia meminta adanya penyelidikan independen mengenai asal-usul virus corona.

Morrison mengatakan aksi boikot ini adalah respons terhadap dugaan pelanggaran HAM oleh China dan persoalan lainnya.

6. Inggris

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengonfirmasi adanya boikot diplomatik tanggal 8 Desember.

Kepada Majelis Rendah, Johnson mengatakan akan ada "boikot diplomatik secara efektif" pada gelaran Olimpiade tahun depan.

Kata dia, tidak ada satu pun menteri atau pejabat yang menghadiri.

"Saya tidak berpikir bahwa boikot olahraga masuk akal, dan itu tetap menjadi kebijakan pemerintah," kata Johnson.

Sebelumnya, Johnson sempat mengatakan bahwa pemerintahannya tidak mendukung boikot olahraga.

Namun, dia menambahkan, "Tidak ada rencana kehadiran menteri."

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat mengunjungi sekolah Castle Rock di Coalville, England tengah, pada 26 Agustus 2020. (JACK HILL / POOL / AFP)

7. Kanada

Pada tanggal 8 Desember, Perdana Menteri Kanda Justin Trudeau mengumumkan keputusan memboikot Olimpiade.

Dia mengonfirmasi bahwa tidak akan ada pejabat federal yang menghadiri pesta olahraga itu.

Kepada wartawan, Trudeau mengatakan pemerintahannya sangat prihatin dengan pelanggaran HAM yang berulang kali dilakukan oleh pemerintah China.

Meski demikian, atlet Kanada tetap akan bertanding di Beijing.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lainnya tentang Olimpiade Beijing 2022 di sini



Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer