Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Stasiun Solo Balapan adalah stasiun besar yang ada di Solo.
Stasiun tersebut merupakan stasiun tertua kedua di Indonesia setelah Stasiun Semarang Tawang.
Ia merupakan stasiun kelas besar tipe A.
Stasiun Solo Balapan terletak di antara kelurahan Kestalan dan Gilingan, kecamatan Banjarsari, Surakarta, Jawa Tengah.
Stasiun Balapan juga merupakan stasiun kedua yang menggunakan sistem persinyalan elektrik setelah Stasiun Bandung.
Sistem tersebut dibuat oleh Siemens.
Baca: Masjid Agung Surakarta
Stasiun Balapan diarsiteki oleh Herman Thomas Karsten.
Stasiun tersebut dirancang dengan gaya arsitek campuran Belanda-Jawa.
Stasiun Balapan merupakan persimpangan antara jalur lintas utara dan lintas selatan Pulau Jawa.
Baca: Alila Solo
Ia melayani kereta api antar kota kelas eksekutif, kelas acmpuran, kelas ekonomi, dan kelas lokal. (1)
Sejarah
Perusahaan kereta Hindia Belanda, Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij, membangun Stasiun Solo Balapan tahun 1873 dengan semangat modernisasi Pulau Jawa.
Kemudian, Stasiun Solo Balapan dikelola oleh perusahaan kereta api negara saat itu, Staatssporwegen.
Stasiun dengan kode SLO ini melengkapi pembangunan jalur rel Kedungjati-Solo-Yogyakarta melalui Gundih dan Klaten.
Awalnya, stasiun tersebut dibangun di lahan pacuan kuda milik Mangkunegaran.
Kemudian, Mangkunegaran mendapatkan ganti lahan di daerah Manahan.
Peletakan batu pertama berlangsung pada tahun 1864, dimeriahkan dengan upacara yang dihadiri Mangkunegara IV dan mengundang Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Baron van de Beele.
Stasiun ini dibuka pada tanggal 10 Februari 1870 bersamaan dengan pembukan jalur ruas Kedungjati–Gundih–Solo.
Sebelumnya, jalur Gundih–Solo direncanakan dibuka pada 1 September 1869.
Jalur berikutnya adalah jalur ruas Ceper–Solo, dibuka pada 27 Maret 1871. (2)