Adik ipar Salamah, Legiman, berujar bahwa pada saat Gunung Semeru meletus, semua orang lari berhamburan keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri.
Diduga, Salamah tidak sanggup berjalan karena faktor usianya yang sudah menyentuh 70 tahun.
Sementara itu, Rumini diduga tidak tega meninggalkan ibunya seorang diri.
Rumini dan Salamah pun ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berpelukan.
Rumini dan Salamah ditemukan tewas dalam kondisi berpelukan di dapur rumah setelah erupsi Gunung Semeru menyapu kediaman mereka.
Baca: Erupsi Gunung Semeru, Rumini dan Salamah Ditemukan Tewas dalam Kondisi Berpelukan
Baca: BPBD Lumajang Tegaskan Telah Umumkan Peringatan Dini 2 Hari Sebelum Erupsi Semeru
Ibu dan anak itu menjadi korban reruntuhan bangunan yang roboh.
"Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan dibawa ke rumah untuk dimakamkan," kata Legiman, dikutip TribunnewsWiki dari Tribun Jatim, Senin (6/12/2021).
Dikatakan Legiman, suami dan anak Salamah selamat meski mengalami luka akibat reruntuhan bangunan rumah.
"Suami Rumini dan anaknya selamat, mereka sekarang dirawat di puskesmas," kata Legiman.
BNPB melaporkan jumlah korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru, pada Senin (6/12/2021) pukul 17.30 WIB menjadi 22 orang.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, dari total 22 korban jiwa, sebanyak 14 orang ditemukan di Kecamatan Pronojiwo dan 8 orang di Kecamatan Candipuro.
"Empat belas orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo itu masih ada 5 orang yang belum teridentifikasi, 2 orang itu ada di RSUD Pasirian dan 3 orang lainnya itu ditemukan di RT 16 RW 5 Curah Kobokan jam 14.15 WIB," kata Abdul, dalam konferensi pers secara virtual, Senin (6/12/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.
"Sembilan korban lainnya di Desa Pronojiwo yang sudah teridentifikasi saat ini sudah dimakamkan," ujar Abdul.
Dikatakan Abdul, dari total 8 korban jiwa di Kecamatan Candipuro, satu korban ditemukan di Kebondeli Selatan.
"Sehingga kami ulangi jumlah korban meninggal per pukul 17.30 WIB adalah 22 orang, 13 orang diantaranya sudah dikenali, 7 lainnya masih dalam proses identifikasi, 12 orang yang sudah teridentifikasi itu sudah dimakamkan," ujarnya.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini