Siti Nadia Tarmizi Sebut Vaksinasi Covid-19 Ditargetkan Rampung Paling Lambat Maret 2022

Penulis: Shin PuanMaharani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi M Epid

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Juru bicara (jubir) vaksinasi Covid-19 dr. Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan vaksinasi Covid-19 akan selesai paling lambat Maret 2022.

Dikutip dari Tribunnews, hal itu terkait terpilihnya Indonesia dalam kepemimpinan Presidensi G20 2022.

"Sesuai dengan target kita bahwa vaksinasi ini akan kita selesaikan paling lambat itu Maret 2022," ucap Siti Nadia dalam dialog Media KC-PEN Resiliensi dan Optimisme Menuju 2022, Jumat (3/12/2021).

Nadia menyebut, pada akhir Desember tahun ini, pemerintah menargetkan 80 persen dari total 208 juta orang sudah mendapatkan dosis pertama dan 60 persen telah mendapatkan dosis kedua guna mencegah infeksi Covid-19.

"Semakin bertambahnya jumlah kita dapatkan dari produsen vaksin ini, kita berharap masyarakat tentunya untuk segera mau divaksin," lanjutnya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers di Kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020). (KOMPAS.com/Dian Erika)

Baca: Covid-19 Varian Omicron

Baca: Arab Saudi Buka Penerbangan Langsung, Menag : WNI Tak Perlu Booster Vaksin Covid-19

Kendati begitu, sejumlah kendala pun menjadi rintangan dalam proses vaksinasi Covid-19.

Di antaranya, letak geografis untuk menjangkau daerah kepulauan terkecil serta terluar.

Kendala lainnya yaitu memastikan masyarakat mengikuti vaksinasi tahap kedua.

"Ingat bahwa tidak cukup dengan hanya satu kali divaksin, harus dua-duanya supaya perlindungan optimal, sehingga kita betul-betul mencapai kekebalan kelompok tadi bisa kita capai dan ini pasti akan mendukung ya perlindungan kita dan juga tadi Indonesia menjadi model dalam selama Indonesia menjadi Presidensi G20 2022," sambung Nadia.

Di sisi lain, penanganan kasus Covid-19 di Indonesia mendapat apresiasi dari sejumlah negara.

Apresiasi itu muncul lantaran membaiknya situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

ILUSTRASI - Vaksinasi Covid-19 (AFP/Sonny Tumbelaka)

Baca: Malaysia, Singapura dan Australia Sudah Deteksi Kasus Corona Varian Omicron

Baca: Luhut: Vaksin Booster Dimulai Januari 2022, 100 Juta Orang Dapat Gratis, Lainnya Bayar

“AS dan Uni Eropa mengkategorikan Indonesia sebagai negara yang aman dikunjungi. Tidak ada imbauan pelarangan dari negara mereka,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Nadia juga menegaskan Indonesia harus pulih bukan hanya untuk diri sendiri melainkan juga erat hubungannya dengan negara-negara lain yang mencakup interaksi, mobilitas, serta transaksi ekonomi, dan sebagainya.

Ia menambahkan, virus muncul tidak mengenal wilayah.

Lantaran itulah penting bagi rakyat Indonesia untuk segara pulih.

Terlebih Indonesia juga bagian dari kegiatan global.

Nadia juga menghimbau masyarakat Indonesia harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang mencakup 3M, penguatan 3T, serta vaksinasi.

Apalagi juga telah ditemukan varian Covid-19 terbaru, yakni Omicron.

"Hal ini penting dilakukan. Dengan Presidensi G20 2022 kita tunjukan bagaimana Indonesia bisa bekerja dengan baik. Kalau bisa, Indonesia menjadi negara pertama yang keluar dari situasi oandemi. Ini butuh kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat," pungkasnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUAN)

Baca lengkap soal Covid-19 di sini



Penulis: Shin PuanMaharani
Editor: Putradi Pamungkas

Berita Populer