Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Animal Farm adalah sebuah novel karya George Orwell.
Novel tersebut diterbitkan pertama kali pada 17 Agustus 1945 di Britania Raya dengan bahasa Inggris.
Animal Farm bergenre distopia satir politik.
Animal Farm tergolong tipis karena hanya berisi 112 halaman versi Bahasa Inggris.
Dalam versi Indonesia, novel tersebut diterbitkan oleh Bentang dengan tebal 140 halaman.
Novel tersebut ditulis dengan satir.
Ia menggambarkan totalitarianisme Uni Soviet.
Penulis, George Orwell adalah pengkritik Stalin.
Berbagai peristiwa di dalam diambil dari peristiwa di Uni Soviet ketika Kekuasaan Rusia.
George Orwell adalah nama pena dari Eric Arthur Blair.
Ia merupakan seorang anggota Independet Labour Party.
Independent Labour Party adalah sebuah partai buruh di Britania. (1)
Sinopsis
Hewan-hewan di peternakan Manor Farm melakukan pemberontakan terhadap manusia.
Mereka memberontak karena merasa dikekang dan dieksploitasi.
Pemberontakan tersebut dipimpin oleh dua babi cerdas, bernama Snowball dan Napoleon.
Seluruh hewan di peternakan tersebut digerakkan dengan semangat kebebasan.
Mereka ingin mencapai kesejahteraan bersama.
Singkat cerita, pemberontakan berhasil.
Kekuasaan manusia dapat digulingkan.
Manor Farm diganti menjadi Animal Farm.
Asas demokrasi yang dibawa oleh Napoleon dan Snowball ternyata menghadapi kenyataan pahit.
Dualisme kepemimpinan yang dijalankan oleh Napoleon dan Snowball mengalami berbagai gesekan.
Setiap kubu ingin menghancurkan kubu lain.
Akhirnya, dengan berbagai taktik yang lihai, Napoleon berhasil menyingkirkan Snowball.
Ia kemudian menjadi pemimpin tertinggi di peternakan.
Tidak sampai di situ, masalah yang lain muncul.
Babi-babi yang awalnya menolak kemewahan manusia, justru terlena dengan kemewahan tersebut.
Merasa menjadi pemimpin, Napoleon dan babi di sekitarnya hidup bermewah-mewahan.
Para binatang kelas dua bekerja siang malam untuk kenikmatan golongan tertentu.
Babi yang cerdas tersebut terus melakukan propaganda atas nama perjuangan bersama dan rasa saling menanggung.
Binatang-binatang lain bahkan sampai lupa bahwa penderitaan mereka sekarang tidak jauh berbeda dengan penderitaan ketika mereka dieksploitasi oleh manusia. (1)