Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Magdalena Andersson adalah politikus Partai Sosial Demokrat Swedia dan perempuan pertama yang terpilih sebagai Perdana Menteri Swedia.
Ia lahir pada 23 Januari 1967.
Ia merupakan anak semata wayang dari Goran Andersson.
Ayahnyamerupakan dosen di Universitas Uppsala.
Magdalena sendiri sudah menikah dan memiliki dua anak. (1)
Baca: Mochammad Ridwan Kamil
Pendidikan
- Jurusan IPS, Katedralskolan, Uppsala (1987)
- B.Sc. dalam Administrasi Bisnis dan Ekonomi, Sekolah Ekonomi Stockholm (1992)
- Studi pascasarjana di bidang ekonomi, Stockholm School of Economics (1992-1995)
- Institute of Advanced Studies, Vienna (1994)
- Harvard University (1995) (2)
Baca: Puan Maharani Nakshatra Kusyala
Karier
Magdalena Andersson mengawali kariernya sebagai dosen tidak tetap di Stockholm School of Economics pada 1994.
Setelah itu pada 1996-1998 ia menjabat sebagai Penasihat Politik, Kantor Perdana Menteri.
Karier Magdalena di pemerintahan mulai melambung dan ia pun naik menjadi Direktur Perencanaan di Kantor Perdana Menteri dari 1998 hingga 2004.
Kemudian pada 2004-2006 ia menjabat sebagai Sekretaris Negara, Kementerian Keuangan.
Pada 2007 ia mulai masuk parlemen Partai Sosial Demokrat.
Dan pada 2009-2012 ia ditunjuk menjadi Wakil Direktur Jenderal, Penasihat Kebijakan Domestik Badan Pajak Swedia untuk Ketua Partai.
Selain itu pada 2012-2014 ia diangkat menjadi Juru Bicara Kebijakan Ekonomi, Partai Sosial Demokrat Swedia.
Kemudian pada 2014 ia menjabat sebagai Menteri Keuangan Pemerintahan Swedia.
Ia menjabat sebagai Menteri Keuangan dari 2014 hingga 2021.
Pada 24 November 2021 Magdalena terpilih menjadi Perdana Menteri Swedia.
Namun, beberapa jam setelah diangkat ia memutuskan untuk mundur dari jabatannya itu. (2)
Baca: Boris Bokir
Perdana Menteri Swedia
Pada 24 November 2021 ia resmi menjadi Perdana Menteri Swedia.
Ia adalah perempuan pertama di Swedia yang memegang jabatan tersebut.
Namun, beberapa jam setelah dilantik ia mengundurkan diri dari jabatannya itu.
Hal ini disebabkan pengajuan dananya tidak disetujui.
Selain itu, penyebab lain dari pengunduran dirinya adalah Partai Hijau junior yang meninggalkan pemerintahan koalisi. (3)