Akibatnya, salah satu korban bentrokan massa ormas tersebut meninggal dunia.
Mengutip Tribun Bekasi, korban meninggal dunia bernama Achmad Sudir.
Korban meninggal dunia karena mengalami luka di kepala, dan sejumlah tubuh lainnya.
Achmad Sudir merupakan anggota Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Rembang Jawa Tengah.
Dia adalah warga asal Lodan Wetan Rt/Rw 003/001 Kelurahan Lodan Wetan Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah.
Hal tersebut dibenarkan oleh Wakil Ketua GMBI Kota Bekasi, Delvin Chan.
Baca: Viral Warga Bentrok dengan Petugas PPKM, Pedagang Tak Terima Tutup Warungnya Ditutup
Delvin Chan mengatakan bahwa Achmad Sudir meninggal dunia di Rumah Sakit Mandaya Karawang, Rabu (24/11/2021), sekira pukul 17.00 WIB.
"Iya benar meninggal di RS Mandaya Karawang sekira pukul 17.00 WIB," kata Delvin saat dikonfirmasi, Rabu (24/11/2021), seperti dikutip Tribun Bekasi.
"Meninggal karena luka senjata tajam dan tumpul. Kondisi lukanya parah, kasian lihat juga," ujar Delvin.
Delvin menyangkan aksi pengeroyokan terhadap anggota GMBI itu.
Ia meminta pihak Kepolisian yakni Polres Karawang segera menangkap pelaku pengeroyokan hingga menyebabkan meninggal tersebut.
"Korban itu tiga, satu diantaranya itu meninggal. Jadi kami minta tolong Pak Kapolres segera menangkap para pelakunya itu," kata Delvin.
Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono menuturkan kronologi bentrok ormas di wilayahnya pada Rabu (24/11/2021)
AKBP Aldi menjelaskan, kerusuhan berawal saat sebuah kelompok masyarakat sedang melakukan aksi unjuk rasa di depan salah satu perusahaan di kawasan Jalan Interchange, Karawang Barat, Jawa Barat terkait pengelolaan limbah.
Mengutip Kompas.com, aksi demo atau unjuk rasa itu berjalan kondusif karena pengamanan sudah direncanakan.
Baca: Anggiat Pasaribu, Istri Lettu Bayu yang Ribut dengan Ibu Arteria Dahlan, Sedang Idap Leukemia
Namun, mendadak sebuah mobil berpenumpang tiga orang dari ormas lain melintas di lokasi.
Ketiga anggota ormas tersebut mengaku tersasar sehingga tak sengaja bertemu dengan ormas yang sedang berdemo.
Melihat ada anggota ormas lain di dalam mobil, ormas yang sedang berunjuk rasa kemudian mengejar dan menyerang mobil itu.
Ormas itu mengejar mobil nyelonong tersebut dengan motor hingga tiga orang itu tertangkap di dekat sebuah hotel di Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur pukul 12.00 WIB.
Karena pengeroyokan itu, tiga penumpang mobil terluka dan dua orang di antaranya mengalami luka parah.
Mobil mereka juga mengalami kerusakan yang parah, bahkan hampir dibakar ormas itu.
Mendengar rekannya jadi korban pengeroyokan, ormas yang demo depan KIIC yang merupakan rekan korban pengeroyokan kemudian berupaya merangsek ke markas ormas lain tersebut.
Baca: Nge-prank se-Indonesia, Yana Cadas Pangeran Jadi Tersangka, Terancam 3 Tahun Penjara
Namun tertahan di akses masuk kawasan Karawang International Industrial City (KIIC) oleh polisi.
Kemudian, Kapolres Karawang melakukan pembicaraan dengan ormas.
"Tiga orang (yang dikeroyok) mengalami luka-luka, sekarang sedang dirawat. Alhamdulillah semuanya bisa komunikasi, sekarang dirawat, kita tetap akan memperhatikan kesehatannya," kata Aldi setelah massa bubar di lokasi, Rabu (24/11/2021).
Kapolres di depan massa berjanji akan memproses hukum pengeroyok anggota ormas di Jalan Interchange, Karawang Barat, Jawa Barat pada Rabu (24/11/2021).
Mendengar janji Kapolres itu, massa yang merupakan rekan korban pengeroyokan yang sebelumnya bertahan di akses masuk kawasan KIIC bersedia membubarkan diri.
"Terkait masalah hukum, kita akan tindak tegas siapa pun yang terlibat. Tentunya sesuai dengan hasil pemeriksaan," kata Aldi.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini