Boikot secara diplomatik ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap perlakuan pemerintah Cina kepada minoritas muslim Uyghur di Cina.
Dilansir dari CNBC, Jumat (19/11/2021), jika boikot diplomatik ini benar-benar diterapkan, atlet AS masih tetap dapat mengikuti pertandingan yang dimulai tanggal 4 Februari 2022.
Namun, delegasi resmi dari pemerintah AS tidak akan hadir di sana.
Gagasan untuk memboikot pesta olahraga di Beijing itu bukanlah hal baru.
Pada bulan April lalu, Kementerian Dalam Negeri AS menyatakan sedang melakukan pembicaraan dengan sekutunya mengenai cara memprotes kejahatan kemanusian yang diduga dilakukan oleh Cina, saat Olimpiade berlangsung.
Baca: China Bantah Lakukan Genosida, Beri Bukti Bertambahnya Populasi Muslim Uighur di Xinjiang
Washington Post melaporkan bahwa pemboikotan ini kemungkinan akan diumumkan sebelum akhir bulan November.
Para aktivis hak asasi manusia (HAM) juga telah lama menyerukan pemboikotan terhadap Olimpiade Beijing.
Mereka bahkan menyebut olimpiade itu sebagai "Genocide Games".
Selain itu, mereka juga mendorong Komite Olimpiade Internasional untuk menunda atau memindahkan tempat berlangsungnya acara.
Namun, negera-negara Barat umumnya menolak ide pemboikotan secara penuh terhadap Olimpiade Beijing.
Negara-negara itu menganggap pemboikotan secara penuh adalah hal yang tidak adil bagi para atlet yang ingin tampil pada ajang itu.
Baca: FAKTA Misi China Hancurkan Masjid di Xinjiang: Terkuak Berkat Hasil Investigasi Independen Jurnalis
Perlakuan Beijing terhadap minoritas muslim Uyghur di Cina juga telah menarik perhatian dunia dan memunculkan kecaman internasional.
Pada bulan Maret lalu, AS dan sekutunya mengenakan sanksi kepada beberapa pejabat di Provinsi Xinjiang tempat orang Uyghur berada.
Menteri Dalam Negeri AS Anthony Blinken bahkan menyebut perlakuan Cina kepada muslim Uyghur sebagai "genosida".
Namun, Joe Biden belum menggunakan istilah itu mengecam tindakan Cina.
Cina selalu menyangkal bahwa telah terjadi kejahatan kemanusiaan terhadap Uyghur.
Baca: Ribuan Masjid di Xinjiang Dihancurkan, Termasuk Masjid Bersejarah Dibangun 1540: Jadi Lahan Parkir
Baca: Lembaga Australia Sebut China Telah Menghancurkan Ribuan Masjid di Xinjiang
Pernyataan pemboikotan dari Biden ini muncul beberapa hari setelah dia menggelar pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Cina Xi Jinping pada Senin malam.
Namun, Juru Bicara Gedung Putih mengatakan tidak ada pembahasan mengenai Olimpiade Musim Dingin pada pertemuan itu.
Baca berita lainnya tentang muslim Uyghur di sini