Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kubu KLB, Muhammad Rahmad.
Tak hanya Moeldoko yang merasa kehilangan, Rahmad juga mengatakan bahwa KLB Deli Serdang juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya Max Sopacua.
"Pak Moeldoko dan kami sangat kehilangan, dan mendoakan, semoga Pak Max Sopacua diampuni dosa dosa nya oleh Allah SWT, kebaikan kebaikan beliau dibalas Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda, dan semoga menjadi ahli suurga," kata Rahmad dalam keterangan tertulis, Rabu (17/11/2021), dikutip dari Kompas.tv.
Lebih lanjut, Rahmad berujar bahwa Max adalah salah satu perintis lahirnya Partai Demokrat.
Bersama para pendiri partai, Max disebut membuka jalan sejak awal partai berdiri dan turut membesarkan Partai Demokrat.
Rahmad menyampaikan bahwa Max Sophacua memiliki cita cita besar terhadap Partai Demokrat agar partai sungguh sungguh merakyat, dirasakan manfaatnya oleh rakyat, dan berkontribusi aktif untuk kemajuan rakyat.
"Semoga cita cita Pak Max Sopacua dapat kami teruskan untuk kemajuan rakyat dan bangsa kita," ujarnya.
Baca: Kabar Duka, Politikus Senior Partai Demokrat Max Sopacua Meninggal Dunia dalam Usia 75 Tahun
Baca: Moeldoko
Max Sopacua juga dikenal seorang muslim yang taat.
Max selalu menyempatkan waktu untuk salat berjamaah dengan para kader lainnya di sela-sela kegiatan partai.
"Pak Moeldoko dan kami sering salat berjamaah dengan beliau," ujar Rahmad.
Diberitakan sebelumnya, Max Sopacua meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (17/11/2021) pukul 05.53 WIB.
Max mengembuskan napas terakhirnya dalam usia 75 tahun.
Anak Max Sopacua, Ferro Sopacua mengatakan bahwa ayahnya meninggal dunia karena sakit paru-paru yang diduga kanker.
Ferro menjelaskan, Max Sopacua sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bogor selama 14 hari sebelum dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Di RSPAD Gatot Soebroto, kata Ferro, Max dirawat selama 17 hari.
Baca: KLB Deli Serdang Ditolak Kemenkumham, Demokrat Kubu Moeldoko Akan Tantang AHY di Pengadilan
Sehingga, total, Max Sopacua menjalani perawatan selama total 31 hari sebelum tutup usia pada Rabu pagi.
"Papa meninggal pagi ini pukul 05.53 WIB di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta," kata Ferro Sopacua, Rabu (17/11/2021), dikutip dari Kompas.com.
"Setelah dirawat selama 14 hari di RSUD Kota Bogor dan dirujuk ke RSPAD, dan di RSPAD dirawat selama 17 hari," terangnya.
"Papa meninggal karena sakit di paru-paru yang diduga cancer," sambungnya.
Jenazah Max Sopacua akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Ciomas Bogor siang ini.
Sebelum dimakamkan, Jenazah Max Sopacua akan disemayamkan di rumah duka Max SopacaSopacua di Jalan Vetang Gang Kepatihan, Bogor.
"Akan dimakamkan InsyaAllah siang ini di pemakaman keluarga di Ciomas, satu lubang dengan almarhum ibu saya sesuai amanat beliau," kata Ferro.
Max Sopacua merupakan pria yang lahir di Ambon, Maluku, pada 2 Maret 1946.
Max Sopacua dikenal sebagai politikus senior Partai Demokrat yang sudah dua periode menjadi anggota DPR RI (2004-2014) dari daerah pemilihan Jawa Barat V (Kabupaten dan Kota Bogor).
Sebelum berkarier di dunia politik, Max Sopacua adalah penyiar berita olahraga di TVRI pada 1980 hingga 1990-an.
Selain itu, Max juga pernah menjadi produser di TVRI pada tahun 1985 hingga 2002.
Pada 2002, Max Sopacua banting setir dari penyiar ke dunia politik dengan masuk ke Partai Demokrat.
Kala itu dia langsung menjabat sebagai wasekjen DPP Partai Demokrat.
Hingg akhirnya, belakangan ini Max Sopacua bergabung ke barisan pendukung Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang yang menetapkan Kepala Staf Presiden Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat versi KLB.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughi)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini