Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tombolotutu merupakan raja dari Kerajaan Parigi Moutong dan pahlawan nasional Republik Indonesia.
Ia menerima tahta Kerajaan Parigi Moutong tersebut pada 1877.
Kala itu ia masih sangat muda, usianya baru 20 tahun.
Kerajaan yang ia pimpin tersebut berada di Sulawesi Tengah.
Raja yang menyandang gelar Pua Darawati tersebut meninggal dunia pada 17 Agustus 1901.
Setelah itu jenazahnya dimakamkan di Toribolu , Parigi Moutong.
Meski telah meninggal dunia namun sepak terjang semasa hidupnya itu telah ditulis di buku Bara Perlawanan di Teluk Tomini. (1)
Baca: Sultan Aji Muhammad Idris
Melawan Marsose
Ketika penjajah Belanda datang ke Indonesia terutama di daerah kekuasaannya.
Tombolotutu tidak tinggal diam.
Ia turun di garda terdepan untuk melawan para penjajah.
Perlawanan yang dilakukan olehnya begitu kuat sampai akhirnya Belanda pun mengeluarkan pasukan elitnya.
Pasukan elit yang bernama Marsose itu diturunkan Belanda untuk melawan pasukan yang dipimpin Tombolotutu.
Jumlah pasukan elit yang diturunkan itu berjumlah 170 pasukan.
Meski telah menurunkan pasukan elitnya namun Belanda tidak bisa menumpas Tombolotutu beserta bala tentaranya. (2)
Baca: Usmar Ismail
Pahlawan Nasional
Wacana untuk menjadikan Tombolotutu sebagai Pahwalan Nasional telah disuarakan sejak Tahun 1990-an.
Namun upaya untuk mencapai hal itu terkendala dokumen resmi sebagai data primer.
Kemudian ketika Dr Lukman Nadjamuddin MHum menjadi pembicara sejarah dalam Seminar Internasional di Universitas Kebangsaan Malaysia Tahun 2014.
Peserta dalam seminar tersebut lalu mendorong Dr Lukman Nadjamuddin untuk meneliti perjuangan dari Tombolotutu.
Penelitian itu baru terlaksana pada 2017.
Untuk menenyelesaikan projek tersebut Lukman menggandeng Universitas Tadulako berkerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menggagas sebuah penelitian yang dituangkan dalam sebuah buku Bara Perlawanan di Teluk Tomini.
Setelah melalui proses yang panjang akhirnya pada 10 November 2021 Tombolotutu dianugerahi gelar pahlawan nasional Republik Indonesia.
Anugerah tersebut diberikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. (3)