Bos Bio Farma Klaim Harga Tes PCR di Indonesia Lebih Murah dari Negara ASEAN

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI TES PCR

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, biaya tes polymerase chain reaction (PCR) di Indonesia lebih murah dibandingkan beberapa negara tetangga.

Kini, pemerintah menetapkan harga maksimum tes PCR sebesar Rp 275.000 untuk wilayah Jawa dan Bali serta Rp 300.000 untuk wilayah lainnya.

"Menurut kami harga tes PCR yang ada di Indonesia ini adalah yang termurah kalau kita bandingkan dengan tetangga seperti Thailand, Malaysia, Singapura," kata Honesti dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (9/11/2021), dikutip dari Kompas.com.

"Malah juga beberapa negara, kemarin saya mendapat kesempatan untuk bertemu dengan partner di (Uni) Emirat Arab itu juga harganya jauh lebih mahal daripada yang kita hadapi di sini," kata Honesti.

Petugas medis melakukan tes swab PCR kepada warga di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (23/7/2021). Pemerintah berencana melakukan peningkatan testing dan pelacakan atau tracing secara masif dalam waktu dekat. Upaya tes dan tracing tersebut rencananya akan dilakukan di kawasan padat penduduk di sejumlah wilayah. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Menurutnya, harga tes PCR di Indonesia masih bisa ditekan lebih murah.

Namun, perlu ada simulasi mengenai penurunan harga tes PCR karena berkaitan dengan kapasitas produksi peralatan tes PCR.

"Kami akan berusaha meng-exercise lagi sampai level berapa biaya PCR ini bsia kita lakukan, tapi kami memiliki keyakinan itu masih bisa, kita masih punya space," kata dia.

Baca: Luhut Klaim PT GSI Bukan untuk Cari Untung, Tapi Demi Beramal PCR

Baca: Luhut Bantah Ambil Untung dari Bisnis PCR, Klaim Dorong Penggunaan Antigen : Saya Dorong Agar Murah

Langkah lain yang dapat ditempuh adalah dengan memanfaatkan produk BioSaliva buatan Biofarma sebagai alternatif proses pengambilan sampel uji PCR yang biasanya menggunakan metode swab menjadi metode gargle atau berkumur.

Menurut Honesti, penggunaan metode gargle dapat menekan biaya karena tidak perlu menggunakan alat pelindung diri, meski ada komponen biaya lain yang tidak bisa diutak-atik seperti biaya tenaga kesehatan.

"Tapi kami berkyakinan kita masih punya space ruang untuk bisa menurunkan harga itu, tapi berapa persennya akan turun, ya kami butuh exercise juga," ujar Honesti.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Penulis: Putradi Pamungkas

Berita Populer