Hanna Kirana meninggal dunia pada Selasa, (2/11/2021), sekitar pukul 21.00 WIB.
Kabar duka tersebut dibenarkan oleh kerabat dekat Hanna Kirana, Icha.
"Iya, betul (Hanna meninggal dunia). Ini info dari ayahnya langsung. Sekitar jam 21.00 WIB tadi," kata Icha, Rabu (3/11/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut informasi dari ayah Hanna, kata Icha, Hanna Kirana meninggal dunia karena gagal jantung.
"Dia sebenarnya sakit, tapi nggak pernah beritahu orang tua," kata Icha.
Baca: Pesinetron Hanna Kirana Meninggal Dunia karena Gagal Jantung
Baca: Hanna Kirana
Icha menambahkan jenazah Hanna Kirana disemayamkan di kediaman Hanna.
"Disemayamkan di rumahnya. Aku belum tahu sebenarnya rumahnya di mana," ujar Icha.
"Yang jelas dikuburkan besok. Besok pagi aku bar ke sana," sambungnya.
Baca: Sosok Hanna Kirana, Pemeran Pengganti Lea Ciarachel dalam Sinetron Suara Hati Istri
Hanna Kirana menarik perhatian publik beberapa waktu terakhir setelah dirinya menggantikan Lea Ciarachel sebagai Zahra dalam sinetron Suara Hati Istri.
Perempuan yang juga merupakan sepupu dari artis peran Citra Kirana ini diketahui lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 2003.
Hanna Kirana terjun ke dunia hiburan bermula sebagai model.
Pada 2018, Hanna mendapatkan kesempatan untuk menjadi pemeran figuran.
Kemudian Hanna juga pernah didapuk sebagai bintang iklan.
Dia juga pernah beradu akting di sebuah web series di YouTube.
Baca: Kabar Duka, Ayah Pebalap Doni Tata Pradita Meninggal Dunia
Baca: Begini Awal Mula Kisah Lea Ciarachel Ditunjuk Perankan Zahra dalam Suara Hati Istri
Sebelum mendapatkan peran Zahra, Hanna Kirana pernah berakting dalam series berjudul Indah dan beradu peran dengan Ilyas Bachtiar.
Pada 2021, Hanna akhirnya mendapatkan banyak perhatian karena membintangi sinetron Suara Hati Istri: Zahra (2021).
Hanna menggantikan peran Lea Ciarachel yang sempat mendapatkan protes dari banyak pihak.
Sebab, Lea yang masih berusia 15 tahun disebut-sebut tidak pantas untuk memerankan tokoh Zahra yang diceritakan sebagai istri ketiga Pak Tirta.
Hal ini disebut sebagai kampanye pernikahan anak dan pedofilia sehingga mendapatkan kecaman.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini