Waldjinah

Penulis: Bangkit Nurullah
Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyanyi keroncong legendaris, Waldjinah saat mengisi acara sebuah alat musik, di Jakarta, Selasa (13/3/2018). Waldjinah yang sudah berusia 72 tahun tersebut dan sudah memakai kursi roda, masih terus berjuang agar musik keroncong lestari. Berbagai cara dan dukungan dilakukan Waldjinah, termasuk memantau bagaimana perkembangan dan regenerasi musisi keroncong.


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Waldjinah adalah penyanyi keroncong berkebangsaan Indonesia.

Ia lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1945.

Ayahnya bernama Sri Hadjid Wirjo Rahardjo yang berprofesi sebagai karyawan batik.

Sedangkan ibunya adalah Kamini yang merupakan penjual kue.

Waldjinah menikah dengan Soelis Moelyo Boedi Poespopranoto.

Dari pernikahan itu keduanya dikarunia lima orang anak yang bernama Bambang H, Harini Dwi Hastutiningsih, Erlangga, Ari Mulyono, dan Bintang Nurcahya. (1)

Waldjinah ketika hadir di Solo Keroncong Festival 2016 di Pelataran Benteng Vastenburg Solo, Minggu (15/5 /2016). (TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO)

Baca: Mirriam Eka

  • Karier


Pada awal kariernya, Waldjinah merilis album Ratu Kembang Katjang.

Album pertamanya itu rilis pada 1958.

Setelah itu ia mengeluarkan album kompilasi bersama dengan penyanyi lain.

Seperti halnya album Elingo Bebaya Marga yang diisi bersama Enny Koesrini dan Sri Rahadjeng.

Selain itu ia juga merilis beberapa album lain seperti Putri Solo, Putri Gunun, Walang Kekek, Irama Senja, Jula Juli Suroboyo, Jangkrik Genggong, Kenyo Bali, dan Jago Kate.

Salah satu lagu miliknya yang dikenal banyak orang ialah "Bengawan Solo".

Lagu tersebut adalah ciptaan dari Gesang.

Di dunia musik Indonesia terutama musik keroncong nama Waldjinah makin populer setelah ia berhasil menjadi juara 1 Bintang Radio Indonesia pada 1965.

Tidak hanya itu, Waldjinah bahkan mendapat penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2015 untuk kategori penyanyi solo/duo/grup keroncong terbaik. (2)

Maestro keroncong Waldjinah tampak ceria saat ditemui TribunSolo.com di rumahnya di Mangkuyudan RT04 RW02, Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (23/2/2017) siang. (TRIBUNSOLO.COM/CHRYSNHA PRADIPHA)

Baca: Nicky Astria

  • Diskografi


Album

- Ratu Kembang Katjang (1958)

- Elingo Bebaya Marga (1968)

- Ngelam-Lami

- O, Sarinah

- Putri Solo

- Putri Gunung

- Walang Kekek

- Irama Senja

- Jula Juli Suroboyo

- Jangkrik Genggong

- Kenyo Bali

- Jago Kate

- Mahesa Jenar

- Ayo Ngguyu

- Kethek Ogleng

- Sego Liwet

- Kencana Wungu

- Kacu Biru

- Ojo Sembrono

- Ciu Gambar Manuk

- Mete Goreng

- Alus Koyo Salju

Lagu Pop Jawa Modern

- Sakit Gigi

- Goyang Semarang

- Getuk

- Mas Joko

- Sentir Lengo Potro

- Jowal Jawil

Lagu Jawa

- Yen Ing Tawang

- Bengawan Solo

- Walang Kekek

- Ande Ande Lumut

- Rudjak Ulek

- Suwe Ora Jamu

- Kala Cinta Menggoda

- Pipo Londo

- Nginang Karo Ngilo

- Rondo Kempling (2)

Penyanyi keroncong legendaris, Waldjinah saat mengisi acara sebuah alat musik, di Jakarta, Selasa (13/3/2018). Waldjinah yang sudah berusia 72 tahun tersebut dan sudah memakai kursi roda, masih terus berjuang agar musik keroncong lestari. Berbagai cara dan dukungan dilakukan Waldjinah, termasuk memantau bagaimana perkembangan dan regenerasi musisi keroncong. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Baca: Inka Christie

  • Prestasi dan Penghargaan


1. Juara I Bintang Radio Indonesia (1965)

2. Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2015 untuk kategori penyanyi solo/duo/grup keroncong terbaik. (3)

(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)



Nama Waldjinah


Tempat dan Tanggal Lahir Solo, Jawa Tengah, 7 November 1945


Profesi Penyanyi


Sumber :


1. musisi.fandom.com
2. entertainment.kompas.com
3. www.wowkeren.com/seleb/waldjinah/profil.html


Penulis: Bangkit Nurullah
Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer