Survei tersebut dilaksanakan 15-21 September 2021 dengan melalukan wawancara langsung kepada 981 orang responden yang dipilih melalui metode multisatege random sampling.
Margin of error survei ini diperkirakan sebesar ± 3,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Mayoritas warga atau 62 persen ternyata tidak setuju atau sangat tidak setuju jika Presiden Joko Widodo kembali menjadi calon presiden untuk ketiga kalinya pada 2024 nanti," kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas, Jumat (15/10/2021), dikutip dari Kompas.com.
Ada 48 responden yang tidak setuju Jokowi kembali maju sebagai calon presiden.
Sementara 14 persen responden yang sangat tidak setuju.
Adapun 4 persen responden sangat setuju, 30 persen setuju, dan 4 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Dalam surcei yang sama 84 persen responden menyatakan ketentuan masa jabatan presiden maksimal dua kali masing-masing lima tahun harus dipertahankan.
Lalu 12 persen menilai harus diubah dan 5 persen tidak tanya atau tidak jawab.
Sirojudin menjelaskan temuan survei di menunjukkan ada responden pendukung masa jabatan presiden maksimal 2 periode yang goyah apabila Jokowi yang mencalonkan diri untuk periode ketiga.
"Pendukung 2 periode saja ini sebagian goyah ketika ternyata misalnya Jokowi kemungkinan maju kembali menjadi calon presiden," kata Sirojudin.
"Jadi kita mencatat ada efek jokowi terhadap sikap publik terkait pembatasan masa jabatan presiden," tutur dia.
Sirojudin menambahkan, survei SMRC juga mendapati 87 persen responden tidak setuju atau sangat tidak setuju jika presiden dipilih oleh MPR.
Kemudian, hanya ada 10 persen yang setuju atau sangat setuju jika presiden dipilih MPR dan 3 persen tidak tahu atau tidak jawab.
Seperti diketahui, isu perubahan masa jabatan presiden beberapa kali muncul seiring adanya wacana amendemen Undang-Undang Dasar 1945.
Baca: Jokowi Resmi Lantik Megawati Jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN
Baca: Kontroversi Penunjukan Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN oleh Jokowi
Presiden Joko Widodo beberapa kali menegaskan dirinya tidak berminat menjadi presiden selama tiga periode.
"Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (15/3/2021).