Hal tersebut untuk menjawab kegelisahan masyarakat yang memiliki keterbatannya memori ponselnya.
Rencananya, pemerintah melalui Kemenkes akan melakukan kerja sama dengan berbagai platform digital lainnya.
"Terkait dengan perluasan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, untuk menjawab kegelisahan masyarakat untuk keterbatasannya memori (kapasitas penyimpanan pada ponsel pintar) maka kami melakukan kerja sama dengan berbagai pihak platform digital lainnya yang biasanya ada di handphone (atau biasa digunakan) masyarakat," kata Setiaji, dikutip dari Kompas.tv, Jumat (1/10/2021).
Dengan begitu, meskipun masyarakat tidak memiliki aplikasi PeduliLindungi, mereka masih bisa mengakses fitur aplikasi tersebut lewat aplikasi lain.
Tujuannya mempermudah masyarakat untuk dapat terintegrasi dengan sistem PeduliLindungi.
Termasuk jika masyarakat tersebut hendak bepergian di berbagai tempat maupun fasilitas umum.
"Jadi di aplikasi tersebut (Gojek, Jaki dll) sudah ada ikon PerduliLindungi yang dapat masuk ke venue-venue yang ada barcode PeduliLindungi," terang Setiaji.
Baca: Aplikasi PeduliLindungi Alami Gangguan dan Tak Bisa Dibuka? Ini Solusinya
Baca: Jadi Syarat Perjalanan Internasional, Ini Cara Menggunakan Aplikasi PeduliLindungi
Lewat fitur PeduliLindungi yang ada di aplikasi seperti Gojek pun, masyarakat juga dapat mengetahui status kesehatannya.
"Dan kemudian (setelah di barcode) akan muncul status warna warna, yakni merah, hijau dan kuning dan hitam, sama seperti yang keluar di aplikasi PeduliLindungi," tambah Setiaji.
Layanan ini sedianya dapat diakses masyarakat pada pekan kedua di bulan Oktober 2021.
"Kita akan mulai minggu depan (atau pekan kedua di bulan Oktober 2021 ini," kata Setiaji.