Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Museum Bali merupakan museum yang menyimpan benda peninggalan masa lampau manusia dan etnografi.
Museum ini masuk dalam kategori museum edukasi.
Pengunjung yang datang ke sini akan disuguhkan dengan beragam informasi ilmu pengetahuan tentang siklus peradaban manusia dari zaman ke zaman, terutama masyarakat Bali.
Selain itu pengunjung juga akan melihat bukti sejarah peradaban yang ada di Bali.
Di sana disajikan peradaban masyarakat Bali dari zaman prasejarah sampai dengan zaman modern. (1)
Baca: Museum Puri Lukisan
Sejarah Pembangunan
Sejarah berdirinya Museum Bali ini tidak terlepas dari peran arsitek W.F.J. Kroon.
W.F.J. Kroon adalah orang pertama kali yang mencetuskan pembuatan museum ini.
Gagasannya itu mulai terwujud dengan berdirinya sebuah gedung pada 1910.
Gedung tersebut diberi nama Gedung Arca.
Arsitek lain yang terlibat ialah I Gusti gede Ketut Kandel dari Banjar Abasan dan I Gusti Ketut Rai dari Banjar Belong bersama seorang arsitek Jerman yaitu Curt Grundler.
Gagasan W.F. Sttuterhim, Kepala Dinas Purbakala, melanjutkan usaha-usaha melengkapi museum dengan peninggalan etnografi pada tahun 1930.
Untuk memperlancar pengelolaan museum, dibentuklah sebuah yayasan yang diketuai oleh H.R. Ha’ak, penulis G.J Grader, bendahara G.M. Hendrikss, dengan para anggota antara lain; R. Goris, I Gusti Ngurah Alit (raja Badung), I Gusti Bagus Negara, dan W. Spies.
Personalia yayasan disahkan pada tanggal 8 Desember 1932.
Pada tanggal itu pula Museum Bali dibuka untuk umum. (2)
Baca: Museum Fauna Indonesia
Struktur Bangunan
Bangunan Museum Bali ini pada bagian eksteriornya dibangun dengan gaya khas puri atau kerajaan di Denpasar.
Di kompleks museum terdapat empat paviliun.
Paviliun tersebut mewakili berbagai kabupaten yang ada di Bali.
Paviliun pertama itu bernama Paviliun Tabanan yang berada di bagian utara.
Paviliun Tabanan ini menampilkan berbagai koleksi seperti kostum tari, semua jenis topeng untuk tarian topeng, wayang kulit, keris (pedang tradisional Bali) untuk tari Calonarang, dan juga beberapa patung kuno.
Paviliun kedua ialah Karangasem.
Paviliun ketiga itu diberi nama Paviliun Buleleng yang terletak di tengah kompleks.
Bangunan dari Paviliun Buleleng ini bergaya khas Pura Bali utara.
Paviliun keempat adalah Paviliun Badung yang berada di pintu masuk utama.
Di dalam Paviliun Badung terdapat peralatan yang digunakan oleh manusia selama masa berburu dan bercocok taman, periode budidaya, dan periode metalik. (2)
Baca: Museum Goedang Ransoem
Koleksi
- Empat paviliun yakni, paviliun Tabanan, Karangasem, Buleleng, dan Badung
- Peti mayat dari batu
- Benda-benda kesenian masyarakat Bali
- Naskah–naskah kuno (prasasti), yang menyangkut pura di Bali
- Lukisan wayang kulit
- Alat pertanian, senjata dan alat upacara.
- Pedang tradisional Bali (3)
Baca: Museum Jawi Sukoharjo
Jam operasional dan Harga Tiket
- Senin pukul 07.30-15.30 WITA
- Selasa pukul 07.30-15.30 WITA
- Rabu pukul 07.30-15.30 WITA
- Kamis pukul 07.30-15.30 WITA
- Jumat pukul 07.30-13.00 WITA
- Sabtu pukul 07.30-15.30 WITA
- Minggu pukul 07.30-15.30 WITA
Tiket masuk ke Museum Bali ini ialah Rp5.000 setiap orangnya.
Namun, jika pengunjung datang ke sini untuk melakukan pemotretan pranikah dengan latar belakang Museum Bali ini, biaya tiket masuknya Rp150.000 setiap orang. (1)
Baca: Museum Hoofdbureau
Lokasi
Museum Bali ini berada di pusat Kota Denpasar, tepatnya di Jalan Mayor Wisnu Nomor 1 Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Tim, Kota Denpasar, Bali.
Bila pengunjung menggunakan kendaraan bermotor, jarak tempuh menuju Museum Bali memerlukan waktu kira-kira 45 menit, sekitar 13 km perjalanan dari Bandara Ngurah Rai. (2)