Gunung Guntur pun menunjukkan misteri yang ada di dalamnya melalui kisah hilangnya Gibran di gunung tersebut.
Dalam pengakuannya, selama hilang enam hari Gibran diselimuti cerita mistis.
Gunung Guntur yang berada di Garut, merupakan gunung kedua tertinggi di Jawa Barat setelah Gunung Cikuray.
Gunung Guntur berada di ketinggian 2.229 MDPL dan Gunung Cikuray 2.821 MDPL dan mayoritas area di Gunung Guntur berstatus cagar alam.
Gunung Guntur disebut sebagai miniatur Gunung Semeru yang memiliki banyak kisah tersendiri.
Kisah tersebut dimulai dari hilangnya tiga orang pendaki dalam kurun waktu 12 tahun terakhir.
Namun, ketiga pendaki tersebut berhasil ditemukan dengan ceritanya sendiri.
Menurut kuncen Gunung Guntur, Ade Leji (55), ada tiga pantangan yang tak boleh dilanggar para pedaki Gunung Guntur.
"Tidak boleh bersiul, tidak boleh memainkan suling dan tidak boleh menanyakan jalan," ujar Ade Loji saat diwawancarai TribunJabar.id, Sabtu (25/9/2021).
Lebih lanjut, selain pantangan tersebut, terdapat sebuah tempat yang tak boleh dikunjungi yaitu Curug Sawer.
Menurut Ade, tempat tersebut memiliki medan yang terjal dan berbahaya jika dilalui pendaki.
"Bahaya tebingnya, beratus meter, penunggunya juga ganas, namanya Mbah Derwak," ucapnya.
Sebelumnya, Ade Leji adalah orang yang pertama kali menemukan Gibran, remaja pendaki yang hilang di Gunung Guntur selama enam hari.
Baca: Kisah Mistis Gibran 6 Hari Hilang di Gunung Guntur, Bertemu 5 Sosok Berbusana Putih dan Beri Makanan
Ade Leji menyebut, Gibran ditemukan di Curug Cikoneng.
"Sudah tiga kali ada yang hilang di Guntur, tapi alhamdulillah semua atas kehendak Allah, mereka bisa ditemukan selamat," ucapnya.
Diketahui, sejak tahun 1979, Gunung Guntur sudah ditetapkan statusnya menjadi cagar alam oleh Kementerian Pertanian dengan SK 170/KptsUm/3/1979.
Lalu, pada tahun 1990, diadakan perluasan cagar alam dengan SK 110/Kpts-II/1990.
Terakhir, pada tahun 1994, penetapan ini diperbaharui lagi oleh Kementerian Kehutanan dengan SK 433/Kpts-II/1994.
Meski begitu, Gunung Guntur tetap menjadi bagian dari Cagar Alam Kamojang hingga saat ini.
Ade Leji mengaku mendapat pertanda saat Gibran akan ditemukan sehari sebelumnya, Kamis (23/9/2021).
"Saya berangkat hari Jumat pukul tiga sore. Sendirian karena saya tidak boleh berangkat dengan banyak orang, nanti susah ketemu," ujarnya.
Lokasi yang Ade tuju adalah sebuah air terjun kecil dengan ketinggian hampir 100 meter yakni Curug Cikoneng.
Di tempat tersebut, Ade mengaku mendapat pertanda bahwa Gibran berada di gua kecil di air terjun tersebut.
Baca: Gibran, Remaja Pendaki Gunung Guntur Ditemukan Setelah Dinyatakan Hilang 5 Hari
Kala berada di lokasi tersebut. Ade Leji lantas melakukan tawasul dan berserah diri kepada Allah.
"Lalu saya tancapkan paku bumi ke batu di curug itu," ucapnya.
Tak lama usai membenamkan paku bumi tersebut, Ade kemudian melihat Gibran yang perlahan mulai menampakkan diri.
Menurutnya, Gibran saat itu masih tidak bisa berbicara dan terlihat linglung.
"Saya tepuk pundaknya, 'Gibran' kata saya, dia kemudian sadar. Langsung saya beri makan dan saya tanya-tanya, dia bilang, 'kok saya ada di sini'," ucapnya.
Juru kunci Gunung Guntur itu menyebut, Gibran tersadar saat mendengar teriakan dirinya yang terus memanggilnya.
Ade Leji saat itu mencoba menghubungi relawan, namun tak berhasil karena tidak ada sinyal lantaran berada di lembah Curug Cikoneng.
Ade kemudian langsung menggendong Gibran seorang diri menaiki tebing.
"Saya merangkak-rangkak menaiki tebing, Gibran saya pangkon," ucap Ade, mengutip Tribunnews.com.
Saat mendapati sinyal, Ade pun langsung menghubungi keluarganya.
"Saya telepon keluarga saya, tolong sampaikan ke tim pencari Gibran sudah ketemu," ujarnya.
Momen saat dirinya hendak membenamkan paku bumi di sebuah batu yang menempel di Curug Cikoneng, sempat diabadikan oleh Ade Leji.
Saat diwawancarai, Ade pun memperlihatkan paku bumi yang digunakannya untuk menemukan Gibran.
Dengan panjang 7 cm, paku bumi tersebut berupa paku berwarna emas bertuliskan arab.
Gibran mengaku bertemu sosok misterius saat dinyatakan hilang di Gunung Guntur.
Sosok tersebut, kata Gibran, menyuguhkan makanan untuknya.
Kendati demikian, Gibran justru memilih tak memakannya dan memustukan hanya minum dari air sungai.
Sosok mistis tersebut tidak hanya satu, melainkan berjumlah lima orang dengan mengenakan pakaian serba putih.
"Saya ditawarin nasi sama ada ikan, orangnya putih, perempuan tiga, laki-laki dua," ungkapnya, saat diwawancarai TribunJabar.id, Jumat (24/9/2021).
Baca: Viral Pendaki Ditinggal Rombongan Saat Mendaki Gunung Lawu, Padahal Kaki Tengah Cidera
Lihat selengkapnya terkait berita Gibran remaja pendaki Gunung Guntur di sini