Muncul Kerajaan Angling Dharma, Sosok Pemimpin Diklaim Masih Punya Keturunan dari Sultan Banten

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Baginda Sultan Iskandar Jamaluddin Firdaus, pemimpin Kerajaan Angling Dharma Pandeglang

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Warga Pandeglang, Banten digegerkan dengan kemunculan kerajaan baru.

Kerajaan Angling Dharma berada di Kampung Salangsari, Desa Pandat. Kecamatan Mandalawangi, Padeglang, Banten.

Diketahui kerajaan tersebut dipimpin oleh seseorang bernama Iskandar Jamaludin Firdaus yang sering disebut sebagai ‘Sang Baginda Sultan’.

Bukan tanpa sebab, ia diklaim masih memiliki keturunan dari Sultan Banten.

Sedangkan sang istri bernama Siti Aisyah binti Samun.

Kerajaan Angling Dharma ini ditandai dengan gapura khusus yang menyambut seluruh tamu.

Baca: Enggan Disamakan Kerajaan Fiktif Lainnya, Raja Kutai Mulawarman Tunjukan SK dari Kemenkumham

Baca: Hilang Sejak 1965, Dua Kepala Kala Bermuka Raksasa Era Kerajaan Singasari Ditemukan di Tulungagung

Baginda Sultan Iskandar Jamaluddin Firdaus, pemimpin Kerajaan Angling Dharma Pandeglang (dok. pengikut Kerajaan Angling Dharma Pandeglang)

 

Dikutip dari TribunBanten, gapura tersebut bertuliskan ‘Indonesia Aman Tentram Gemah Ripah Loh Jenawi’ serta tulisan berbajasa Arab.

Salah satu pengikut Kerajaan Angling Dharma, Aki Jamal membeberkan sosok Iskandar Jamaludin Firdaus memiliki hubungan daerah dengan seorang raja yang dulu ada di daerah Banten.

Ia menurutkan bahwa ‘Sang Baginda Sultan’ ini sangat bijaksana

“Baginda gelarnya itu langsung. Mungkin sosok seorang raja yang adil bijaksana yang muncul di permukaan bumi ini,” kata Aki Jamal pada Selasa (21/9/2021).

Pada intinya baginda punya hati seorang raja yang adil dulu ada dalam sejarah, Raja Angling Dharma yang adil dan bijaksana se-nusantara, mungkin jatuhnya ke beliau,” kata Aki.

“Lebih jelasnya, salah satunya baginda ada juga keturunan dari sultan di Banten,” imbuhnya.

Baca: Kerajaan Samudera Pasai

Suasana istana Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, Banten. (TribunBanten.com/Marteen Ronaldo Pakpahan)

Aki Jamal mengatakan pimpinan meraka itu memiliki jiwa yang dermawan.

Ia menilai aksi dermawan ‘sang Baginda Sultan’ ini ditandai dari kegiatan yang menentaskan masyarakat miskin.

“Beliau memang semua kegiatannya di bidang sosial. Memang baginda ini orangnya sangat luar biasa dan saya salah satunya santri baginda,” ujar Aki Jamal.

“Baginda semua kegiatannya di bidang sosial, terutama tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat miskin. Intinya, memanusiakan manusia,” imbuhnya.

Aki Jamal menjelaskan juga tulisan yang ada di depan gapura istana kerajaan.

"Jadi, Angling Dharma itu bahwasanya, tidak cuma Baginda, hidup kita hanya mendarma dan berbakti. Mendarma pada yang maha kuasa, yang pencipta. Dan berbakti kepada yang diciptakan,” bebernya.

Baca: 7 Prasasti Bukti Berdirinya Kerajaan Tarumanegara, Materi Belajar dari Rumah TVRI untuk Kelas 4-6 SD

Heboh kemunculan Kerajaan Angling Dharma Pandeglang Banten. (Kompas TV)

Aki menuturkan, sosok baginda itu kerap memperbaiki atau membangun kembali rumah-rumah masyarakat miskin di sekitar mereka.

“Yang rumahnya tidak layak, Baginda bangun dengan anggaran tidak dari pihak manapun,” tambah Aki.

Ia membeberkan, pimpinannya itu sering membangun rumah warga miskin dengan uangnya sendiri.

Pemimpin Kerajaan Angling Dharma itu disebut telah mulai membantu keluarga-keluarga miskin sejak 2017.

“Tidak dibantu oleh pemerintah atau sumbangan-sumbangan. Itu murni semuanya pekerjaan Baginda,” beber Aki.

Aki Jamal, pengikut Kerajaan Angling Dharma mengaku sang baginda adalah sosok luar biasa raja asli Banten. (Tangkapan Layar KompasTV)

Saat ditanya, Aki mengatakan, sang baginda Iskandar Jamaludin Firdaus mendapat penghasilan dari pemberian para santrinya.

“Karena baginda itu santri, muridnya banyak di mana-mana, santri-santrinya ini peduli.

Santri ini membeli keramik, santri lainnya memberi juga. Semuanya diaturnya ke Baginda,” tutur Aki.

(Tribunnewswiki.com/Saradita, TribunBanten)

 



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer