Petugas pemadam kebakaran DKI Jakarta yang turun ke lokasi sempat kesulitan memadamkan kebakaran yang melalap swalayan megah itu.
Sebanyak 25 armada damkar dikerahkan, tetapi butuh waktu 3 jam untuk memadamkan si jago merah.
Bahkan, personel marinir TNI turut dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi pun mengakui bahwa pihaknya sempat mengalami kesulitan dalam memadamkan api.
Ia mengungkapkan salah satu kendala yang dihadapi adalah sumber air.
Namun, setelah pihaknya berkoordinasi dengan Korps Marinis Cilandak, kendala sumber air tersebut berhasil diatasi.
Baca: Polisi Tetapkan 3 Sipir Jadi Tersangka Kasus Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang
Baca: Penyebab Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Diduga Ada Kelalaian, Polisi Sita 13 Barang Bukti
"Pertama mungkin kaitan sumber air ya. Tapi Alhamdulillah kita sudah koordinasi sama Marinir," ujar Satriadi di lokasi, mengutip Tribunnews.com.
"Kebetulan ada kolam, jadi kita dapat bantuan dari kolam renang Marinir untuk back up sumber air," kata dia.
Kebakaran di Cahaya Swalayan terjadi sejak pukul 19.00 WIB.
Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 22.00 WIB.
Sebanyak 25 unit mobil Damkar dan 125 personel dikerahkan untuk memadamkan api.
"Luas areanya (yang terbakar) mungkin sekitar 3000 metrr persegi, namun luas bangunan mungkin sekitar 1500 meter," ujar Satriadi.
Menurut Satriadi, hingga kini pihaknya belum menerima adanya laporan korban jiwa akibat kebakaran tersebut.
"Sampai sekarang belum ada korban," ungkap dia.
Dinas Gulkarmat DKI Jakarta hingga saat ini masih menginvestigasi penyebab kebakaran Cahaya Swalayan.
Baca: Kronologi Kebakaran yang Terjadi di Lapas Kelas I Tangerang, Banten
Baca: Kantor BPOM Kebakaran Minggu Malam, 17 Mobil Pemadam Api Dikerahkan
Saat kebakaran, terdengar beberapa kali suara ledakan yang berasal dari pusat perbelanjaan tersebut.
Sejumlah warga dan pengendara terlihat menepi menyaksikan petugas memadamkan api.
Lihat selengkapnya terkait berita kebakaran di sini