Terungkap Alasan Irjen Napoleon Bisa Masuk Sel Muhammad Kece, Ada Peran 'Ketua RT' Rutan Bareskrim

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan Muhammad Kece sesaat setelah dihajar Irjen Napoleon Bonaparte di Rutan Bareskrim Polri.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Teka-teki terpidana kasus suap red notice Djoko Tjandra, Irjen Napoleon Bonaparte, bisa masuk ke sel tersangka kasus penodaan agama, Muhammad Kece, akhirnya terungkap.

Dirtipidum Bareskrim Mabes Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menyampaikan bahwa ada keterlibatan pihak lain terkait Napoleon bisa masuk ke sel Muhammad Kece.

Andi menyebut, pihak lain yang dimaksud adalah sesama tahanan yang berinisial H alias C.

Dijelaskan Andi, gembok kamar tahanan Muhammad Kece diam-diam telah diganti dengan gembok milik 'Ketua RT' berinisial H alias C.

Tahanan yang disebut Ketua RT Rutan Bareskrim ini mengganti gembok tahanan Muhammad Kece atas perintah Irjen Napoleon Bonaparte.

Gembok tersebut diganti agar Irjen Napoleon mudah untuk mengakses secara bebas kamar tahanan Muhammad Kece.

"Gembok standar untuk kamar sel korban diganti dengan gembok milik Ketua RT atas permintaan NB, makanya mereka bisa mengakses. Ketua RT-nya Napi juga inisial H alias C," kat Andi, dikutip TribunnewsWiki dari Tribunnews, Selasa (21/9/2021).

Mantan Kadiv Hubinter Polri Irjen Napoleon Bonaparte usai diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (28/8/2020). (Tribunnews / Igman Ibrahim)

Baca: Tak Hanya Memukul, Irjen Napoleon Bonaparte Juga Lumuri Kotoran Manusia ke Muka Muhammad Kece

Baca: Terkuak Irjen Napoleon Bonaparte Masih Anggota Polri Aktif, Sidang Etik akan Segera Digelar

Akan tetapi, Andi tidak menjelaskan secara rinci terkait identitas ketua RT tersebut.

Dia hanya memastikan Ketua RT itu masih merupakan napi yang mendekam di rumah tahanan (Rutan) Bareskrim Polri.

Sementara itu, Andi Rian juga menjelaskan kronologis Irjen Napoleon menganiaya Muhammad Kece yang terjadi di dalam sel.

Andi menjelaskan, peristiwa penganiayaan tersebut berlangsung pada 26 Agustus 2021 lalu pada malam hari sekira pukul 00.30 WIB.

Andi menyebut bahwa Irjen Napoleon Bonaparte tidak sendirian dalam melancarkan aksi penganiayaan terhadap Muhammad Kece.

Napoleon diduga masuk ke dalam kamar tahanan Muhammad Kece dibantu oleh 3 narapidana (Napi) lainnya.

"Secara umum diawali masuknya NB bersama 3 Napi lainnya ke dalam kamar korban MK pada sekitar pukul 00.30 WIB," kata Andi.

Andi menyampaikan, Napoleon memerintahkan satu napi lainnya untuk mengambil sebuah plastik yang berisikan kotoran manusia.

Kotoran manusia tersebut, kata Andi, kemudian dilumuri ke wajah dan tubuh Muhammad Kece.

YouTuber Muhammad Kece, tersangka kasus dugaan penistaan agama tiba di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (25/8/2021). Saat digiring penyidik Bareskrim Polri untuk masuk ke dalam kantor Bareskrim, Muhammad Kece sempat menyapa para awak media. (Tangkapan Layar YouTube Kompas TV)

Baca: Irjen. Pol. Drs. Napoleon Bonaparte, M.Si.

Baca: Muhammad Kace

Seusai melakukan hal itu, Napoleon kemudian menghajar Muhammad Kece.

"Satu orang saksi napi lainnya kemudian disuruh mengambil palstik putioh ke kamar NB yang nkemudian diketahui berisi tinja," ujar Andi.

"Oleh NB kemudian korban dilumuri dengan tinja pada wajah dan bagian badannya. Setelah itu berlanjut pemukulan atau penganiayaan terhadap korban MK oleh NB," terangnya.

Andi berujar bahwa Napoleon dan 3 napi lainnya juga tertangkap kamera CCTV saat keluar dari kamar tahanan Muhammad Kece.

"Dari bukti CCTV tercatat pukul 01.30 NB dan 3 napi lainnya meninggalkan kamar sel korban," ujar Brigjen Andi.

Irjen Napoleon Bonaparte Tulis Surat Terbuka

Sebelumnya, Irjen Napoleon Bonaparte menulis surat terbuka setelah diduga telah menganiaya tersangka kasus penista agama, Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri.

Irjen Napoleon Bonaparte menulis surat terbuka yang disampaikan oleh kuasa hukumnya, Haposan Batubara.

Dalam surat terbuka itu berisi alasan Irjen Napoleon Bonaparte menganiaya YouTuber kontroversial tersebut.

"Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air. Sebenarnya saya ingin berbicara langsung dengan saudara-saudara semua, namun saat ini saya tidak dapat melakukannya," tulis Napoleon dalam surat terbukanya, dikutip TribunnewsWiki dari Tribunnews, Senin (20/9/2021).

Napoleon pun kemudian menjelaskan simpang siur informasi tentang penganiayaan tersebut.

Ada sejumlah poin yang disampaikan oleh Napoleon Bonaparte dalam surat terbuka yang ditulisnya itu.

Dia mengaku dilahirkan sebagai seorang Muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam.

"Alhamdulillah YRA, bahwa saya dilahirkan sebagai seorang Muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam yang rahmatan Lil 'alamin," tulis Napoleon.

Napoleon menegaskan bahwa siapapun bisa menghina dirinya tapi tidak dengan Allah, Rasulullah dan Alquran.

Menurut Napoleon, tidak seharusnya Muhammad Kece menghina Al Quran dan Islam.

"Siapapun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allah-ku, Al-Qur'an, Rasulullah SAW, dan akidah Islam-ku. Karenanya, saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya," tulis Napoleon.

Napoleon menilai perbuatan Muhammad Kece telah sangat membahayakan kerukunan umat beragama di Indonesia.

"Selain itu, perbuatan Kece dan beberapa orang tertentu telah sangat membahayakan persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia," tulis Napoleon.

Mengutip Kompas.tv, Napoleon sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini pemerintah belum juga menghapus semua konten di media, yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh pihak-pihak tersebut.

Pada poin terakhir, Irjen Napoleon menegaskan, dirinya siap mempertanggungjawabkan semua tindakannya tersebut.

"Akhirnya, saya akan mempertanggungjawabkan semua tindakan saya terhadap Kace apapun resikonya," ujar Napoleon.

Penampakan Wajah Muhammad Kece babak belur

Setelah kabar Muhammad Kece dianiaya mencuat, kini beredar foto wajah Muhammad Kece babak belur seusai dianiaya Napoleon.

Dalam foto itu, tampak jelas wajah Muhammad Kece yang lebam setelah dihajar Napoleon.

Muhammad Kece yang mengenakan kaus berwarna hijau dan rambutnya yang ubanan terlihat mata sebelah kirinya agak tertutup karena kondisinya membengkak.

Dikutip TribunnewsWiki dari Tribunnews, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi membenarkan foto tersebut.

Andi mengonfirmasi bahwa dalam foto itu merupakan wajah Muhammad Kece setelah mendapatkan penganiayaan di Rutan Bareskrim.

Andi menyebut, foto tersebut diambil pada 26 Agustus 2021, sesaat M Kece dianiaya Napoleon.

"Iya betul (foto tersebut Muhammad Kece)," kata Andi Rian saat dikonfirmasi Tribunnews, Senin (20/9/2021).

Dijelaskan Andi, akibat penganiayaan Napoleon, Kece mengalami 10 luka lebam di sekujur tubuhnya.

Luka tersebut berada di wajah hingga bagian pinggang.

"Hasil VER (Visum et Repertum) korban menjelaskan ada sembilan luka lebam di sekitar wajah dan satu luka lebam di pinggang sebelah kanan," ujar Andi.

Walaupun begitu, Andi menyampaikan bahwa kondisi Muhammad Kece sudah dalam kondisi sehat.

Muhammad Kece telah mendapatkan perawatan di RS Polri sesaat kejadian penganiayaan itu.

"Iya sudah berangsur membaik," kata Brigjen Andi Rian.

(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)

Baca lebih lengkap seputar Irjen Napoleon Bonaparte di sini dan Muhammad Kece di sini



Penulis: Rakli Almughni
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer