Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Kuda Renggong merupakan salah satu seni pertunjukkan rakyat yang berasal dari Sumedang.
Kata ‘ronggeng’ di dalam kesenian ini merupakan metatesis dari kata ronggeng yang artinya kamonesan (ketrampilan) cara berjalan kuda yang dilatih menari dan mengikuti irama musik yang didominasi oleh kendang.
Kesenian ini biasanya dijadikan sebagai hiburan arak-arakan dalam acara sunatan, perayaan hari besar, hingga acara festival.
Kuda Renggong pertama kali muncul di Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang.
Kesenian tradisional ini berkembang pesat dan tersebar ke berbagai desa di beberapa kecamatan di luar Kecamatan Buahdua, hingga di luar Kabupaten Sumedang.
Kuda Renggong, biasanya diiringi musik dengan berbagai tembang, di antaranya Kaleked, Mojong geulis, Rayak-rayak, Ole-ole Bandung, Kembang Beuruem, Kembang Gadung, Jisamsu dan lainnya. (1)
Baca: Kesenian Tanjidor
Asal Mula
Kuda Renggong ini asal mulanya dari seorang anak laki-laki yang bernama Sipan.
Sipan tinggal di Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Ia sangat senang sekali menyaksikan berbagai gerakan kuda sejak masih kecil.
Sipan begitu tekun dalam memelihara dan mengamati berbagai gerakan yang dilakukan kuda, seperti gerakan kepala dan kaki.
Kesenian Kuda Renggong ini tercipta dari gerakan-gerakan dasar tersebut.
Saat berumur 40 tahun, Sipan mulai melatih gerakan menari pada kuda hingga dapat menciptakan seni kuda renggong.
Kuda pertama yang berhasil ia latih yaitu Si Cengek dan Si Dengek.
Kuda Renggong memiliki lima jenis gerakan, yakni adean, torolong, congklang, jarog , anjing minggat dan kuda silat. (2)
Baca: Kesenian Lais
Musik Pengiring
Kuda Renggong ini diiringi musik yang penuh semangat.
Kesenian ini biasanya diiring dengan alat musik seperti kendang, bedug, gong, terompet, genjring kemprang, ketuk dan kecrek.
Bukan hanya itu, Kuda Renggong juga diiringi dengan lagu, seperti Kaleked, Mojang Geulis, Rayak-rayak, Ole-ole Bandung, Kembang Beureum, Kembang Gadung, Jisamsu dan lainnya. (3)
Baca: Tari Wayang
Pertunjukan Festival
Pertunjukan Kuda Renggong di festival, berebda dengan pertunjukan yang dilakukan saat berkeliling di desa-desa.
Dalam Festival Kuda Renggong, tiap tahunnya menunjukkan peningkatan yang pesat, baik dari jumlah peserta dari berbagai desa, peningkatan media pertunjukkannya, akesosirs, musik dan lain sebagainya.
Pertunjukkan Kuda Renggong dalam festival, biasanya para peserta lengkap dengan rombongannya masing-masing, mewakili desa atau kecamatan se-Kabupaten Sumedang.
Pertunjukan tersebut biasanya dilakuka di jalan raya depan kantor bupat, kemudian dilepas untuk mengelilingi jalan yang telah ditentukan panitia (Diparda Sumedang).
Di setiap pertunjukan, selalu ditampilkan kreasi dari masing-masing rombongan, misalnya penambahan jumlah Kuda Renggong rata-rata dua bahkan empat, pakaian anak sunat sudah tidak lagi dengan tokoh Wayang Gatotkaca, namun dilengkapi dengan anak putri yang berpakaian seperti Cinderella di dongeng-dongeng Barat.
Selain itu, penambahan aksesoris kuda dengan berbagai warna dan payet-payet keemasan, payung-payung kebesaran, tarian para pengiring.
Musik pengiring yang dipakai saat pertunjukan juga beragam, tidak lagi dengan Kendang Penca, namun dengan Bajidoran, Tanjidor, Dangdutan dan lainnya.
Dalam pertunjukan, sering ditambahkan dengan lagu-lagu dangdutan yang sedang populer. (1)
Baca: Tari Reog Kendang