Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Desa Adat Ratenggaro adalah sebuah kampung adat yang paling populer di Tanah Sumba.
Desa Adat Ratenggaro berada di pesisir Pantai Ratenggaro dan di ujung selatan Kabupaten Sumba Barat Daya.
Ratenggaro berasal dari dua kata yaitu rate yang berarti “kuburan” serta garo yang berarti “orang garo”.
Pesona Alam
Desa Adat Ratenggaro membuat para pengunjung seperti kembali ke jaman megalithikum, karena masih terdapat kuburan batu tua di sekitar perkampungan. (1)
Terdapat 304 kuburan batu di Desa Adat Ratenggaro dan ada 3 kuburan batu yang memiliki bentuk unik dan teletak di pinggiran laut.
Baca: Kampung Adat Prai Ijing
Pada setiap kuburan batu mempunyai pahatan dan ukuran yang berbeda-beda dengan kesan magis yang mendalam oleh peninggalan para leluhur.
Bentuk batu kuburnya seperti meja datar dengan ukuran yang besar dan terlihat sangat kokoh walaupun terkena terpaan angin kencang dari arah laut.
Batu kubur milik leluhur dan raja cenderung besar dan kokoh, sedangkan untuk batu kubur warga biasa berukuran lebih kecil.
Keunikan lainnya yaitu pada rumah adatnya (Uma Kelada) dengan ciri khas atapnya seperti menara menjulang tinggi yang tinggi rendahnya didasarkan atas status sosial.
Baca: Rumah Adat Bolon
Warga desa Ratenggaro sangat memegang teguh adat dan tradisi peninggalan leluhurnya, terutama masih menganut tradisi Marapu.
Rumah adat Ratenggaro memiliki bentuk rumah panggung 4 tingkat seperti rumah adat orang Flores dan juga orang Toraja.
Lokasi
Desa Adat Ratenggaro berlokasi di Desa Umbu Ngedo, Kecamatan Kodi Bangedo, Ratenggaro, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. (2)
Desa Adat Ratenggaro terletak sekitar 56 kilometer dari Tambaloka, ibukota Sumba Barat Daya, dan lokasinya bersebelahan dengan Desa Adat Wainyapu.
Baca: Museum Rumah Adat Baanjuang Bukittinggi