Tak Hanya Memukul, Irjen Napoleon Bonaparte Juga Lumuri Kotoran Manusia ke Muka Muhammad Kece

Penulis: Rakli Almughni
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irjen Pol Napoleon Bonaparte saat menjabat Sekretaris NCB Interpol.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Terpidana kasus suap red notice Djoko Tjandra, Irjen Napoleon Bonaparte diduga telah menganiaya tersangka kasus penistaan agama, Muhammad Kece.

Jenderal bintang dua tersebut diduga telah memukul Muhammad Kece di dalam rumah tahanan (Rutan) Bareskrim Polri.

Selain memukul, Napoleon juga diduga melumuri wajah dan tubuh Muhammad Kece dengan kotoran manusia.

Kotoran manusia tersebut sudah dipersiapkan terlebih dahulu oleh Napoleon sebelum menganiaya Muhammad Kece.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi.

"Dalam pemeriksaan terungkap selain terjadi pemukulan, pelaku NB juga melumuri wajah dan tubuh korban kotoran manusia yang sudah dipersiapkan oleh pelaku," kata Andi, Senin (20/9/2021), dikutip TribunnewsWiki dari Tribunnews.

YouTuber Muhammad Kece (Capture YT MuhammadKece)

Baca: Terungkap, Penganiaya Muhammad Kece di Rutan Bareskrim adalah Irjen Napoleon Bonaparte

Baca: Irjen. Pol. Drs. Napoleon Bonaparte, M.Si.

Andi mengatakan ada salah satu saksi diperintahkan pelaku untuk mengambil bungkusan kotoran yang sudah disiapkan di kamar pelaku.

"Kemudian NB sendiri yang melumuri," ujar Brigjen Andi Rian.

Akan tetapi, Andi tidak menjelaskan lebih lanjut identitas saksi tersebut.

Napoleon Tulis Surat Terbuka

Sebelumnya, Irjen Napoleon Bonaparte menulis surat terbuka setelah diduga telah menganiaya tersangka kasus penista agama, Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri.

Irjen Napoleon Bonaparte menulis surat terbuka yang disampaikan oleh kuasa hukumnya, Haposan Batubara.

Dalam surat terbuka itu berisi alasan Irjen Napoleon Bonaparte menganiaya YouTuber kontroversial tersebut.

"Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air. Sebenarnya saya ingin berbicara langsung dengan saudara-saudara semua, namun saat ini saya tidak dapat melakukannya," tulis Napoleon dalam surat terbukanya, dikutip TribunnewsWiki dari Tribunnews, Senin (20/9/2021).

Napoleon pun kemudian menjelaskan simpang siur informasi tentang penganiayaan tersebut.

Ada sejumlah poin yang disampaikan oleh Napoleon Bonaparte dalam surat terbuka yang ditulisnya itu.

Dia mengaku dilahirkan sebagai seorang Muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam.

"Alhamdulillah YRA, bahwa saya dilahirkan sebagai seorang Muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam yang rahmatan Lil 'alamin," tulis Napoleon.

Mantan Kadiv Hubinter Polri Irjen Napoleon Bonaparte usai diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (28/8/2020). (Tribunnews / Igman Ibrahim)

Baca: Tak Terima Agama Dihina, Irjen Napoleon Bonaparte Siap Tanggung Jawab atas Tindakannya pada Kece

Baca: Muhammad Kace

Napoleon menegaskan bahwa siapapun bisa menghina dirinya tapi tidak dengan Allah, Rasulullah dan Alquran.

Menurut Napoleon, tidak seharusnya Muhammad Kece menghina Al Quran dan Islam.

"Siapapun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allah-ku, Al-Qur'an, Rasulullah SAW, dan akidah Islam-ku. Karenanya, saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya," tulis Napoleon.

Napoleon menilai perbuatan Muhammad Kece telah sangat membahayakan kerukunan umat beragama di Indonesia.

"Selain itu, perbuatan Kece dan beberapa orang tertentu telah sangat membahayakan persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia," tulis Napoleon.

Mengutip Kompas.tv, Napoleon sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini pemerintah belum juga menghapus semua konten di media, yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh pihak-pihak tersebut.

Pada poin terakhir, Irjen Napoleon menegaskan, dirinya siap mempertanggungjawabkan semua tindakannya tersebut.

"Akhirnya, saya akan mempertanggungjawabkan semua tindakan saya terhadap Kace apapun resikonya," ujar Napoleon.

Sebagai informasi, Irjen Napoleon adalah terpidana 4 tahun penjara atas kasus penerimaan suap penghapusan red notice Djoko Tjandra.

Sejak divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta beberapa bulan lalu, ia tetap mendekam di sel Rutan Bareskrim Polri, tempat Muhammad Kece turut ditahan.

Sementara itu, Muhammad Kece adalah tersangka kasus penistaan agama.

Ia ditangkap polisi di tempat persembunyiannya di Banjar Untal-Untal, Desa Dulang, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

M Kece ditangkap saat tengah berusaha bersembunyi dari pengejaran pihak kepolisian pada Selasa (24/8/2021) malam.

(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)

Baca lebih lengkap seputar Muhammad Kece di sini dan Irjen Napoleon Bonaparte di sini



Penulis: Rakli Almughni
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer