Merespons adanya penembakan tersebut, mantan Menteri Pertahanan itu pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang.
Hal ini disampaikan Mahfud MD lewat akun Twitter pribadinya, @mohmahfudmd.
Mahfud menceritakan bahwa Ali Kalora pernah membuat resah masyarakat di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Ali Kalora, kata Mahfud, pernah melakukan aksi brutal membunuh dengan sadis warga di Sulteng.
Mahfud MD mengatakan Ali Kalora yang merupakan buron hampir setahun ini telah ditembak mati oleh Densus 88 Antiteror.
Baca: Inilah Sosok Ali Kalora Pimpinan MIT yang Diduga Pelaku Teror di Sigi, Dikenal Kejam dan Sadis
Baca: Pemimpin Kelompok Teroris Mujahidin Indonesia Timur, Ali Kalora, Tewas Tertembak
Mahfud juga mengonfirmasi bahwa Anak Buah Ali Kalora, Ikrima juga tewas ditembak petugas dalam kejadian.
"Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora yang pernah menggegerkan karena menyembelih banyak warga dengan sadis di Sulteng, setelah buron hampir setahun, hari ini ditembak mati oleh Densus AT/88. Ia ditembak bersama seorang anak buahnya yang bernama Ikrimah. Masyarakat harap tenang," ujar Mahfud, seperti dikutip TribunnewsWiki, Minggu (19/9/2021).
Dalam cuitannya tersebut, Mahfud MD juga membalas komentar warganet yang menanyakan Ali Kalora ditembak oleh petugas di bagian yang mana.
Mahfud kemudian membalas bahwa ada foto terkait Ali Kalora tewas tertembak.
Namun, ia enggan mengunggah foto tersebut.
Dia berujar aparat akan mengumumkannya secara resmi dan memperlihatkan buktinya.
"Ada gambarnya, tapi tidak perlu saya post di sini," tulisnya.
"Nanti diumumkan resmi dan diperlihatkan buktinya oleh aparat," kata Menko Polhukam Mahfud MD.
Sebelumnya diberitakan, pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Ahmad alias Ali Kalora tewas tertembak pada Sabtu (18/9/2021).
Gembong teroris Poso tersebut dikabarkan tewas setelah kontak senjata dengan Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya di Pegunungan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Mengutip TribunPalu.com, kabar tewasnya Ali Kalora diketahui dari beredarnya foto sesosok mayat pria berambut panjang tergeletak di jalan dengan tas ransel di punggungnya.
Baca: Fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Sigi: Diduga dilakukan oleh MIT Pimpinan Ali Kalora
Baca: Mahfud MD
Dari informasi yang diperoleh, mayat tersebut adalah Ali Kalora, seorang panglima Teroris Poso di Pegunungan Poso, Sulawesi Tengah.
Dalam foto tersebut, tampak satu pucuk senjata api laras panjang di samping mayat Ali Kalora.
Ali Kalora tewas bersama satu teroris lainnya yang bernama Jaka Rhamdan alias Ikrima alias Rama.
Satgas Madago Raya terus menyisir pegunungan tersebut, dipimpin Danrem 132/Tadulako Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf bersama Kapolda Sulteng Irjen Rudi Sufahriadi.
Tersisa empat orang kelompok Teroris Poso yang masih dalam pengejaran petugas.
Mereka berempat adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
Ali Ahmad atau yang lebih dikenal Ali Kalora didaulat anggotanya memimpin pasukan sepeninggal Santoso.
Ali Kalora menjadi pemimpin kelompok MIT sejak tahun 2016.
Ia menggantikan Santoso yang tewas dalam baku tembak dengan personel Operasi Tinombala pada Juli 2016.
Pada mulanya, Ali Kalora memimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur bersama Basri.
Akan tetapi, seusai Basri ditangkap, Ali Kalora dijadikan sebagai target utama dalam Operasi Tinombala.
MIT diketahui memiliki rekam jejak panjang dengan terlibat dalam berbagai aksi teror yang terjadi di wilayah Poso, Sulawesi Tengah.
MIT sempat menjadi perbincangan lantaran dituding terlibat dalam pembunuhan satu keluarga dan pembakaran rumah di Sigi, Sulawesi Tengah pada November 2020.
Akibat kejadian itu, empat orang yang merupakan satu keluarga itu tewas.
Jenazah empat orang ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar Ali Kalora di sini dan Mahfud MD di sini