Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rivai Apin merupakan sastrawan Indonesia sekaligus tokoh di Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra).
Ia lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada 30 Agustus 1927.
Rivai merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, yakni Mochtar Apin (pelukis), Azwar Apin (penerbang), Rivai Apin, Yuliar Apin, dan Safrial Apin.
Ayahnya bernama Moh. Apin sedangkan ibunya bernama Siti Khamelah.
Setelah meletusnya Gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI, Rivai sempat ditahan, dan baru dibebaskan pada 1979. (1) (2)
Baca: Hersri Setiawan
Karier
Rivai Apin mengawali kariernya sebagai penyair di Indonesia.
Pada saat itu di Indonesia ada kelompok penyair yang dikenal dengan "Tiga Serangkai".
Kelompok yang dikenal dengan Tiga Serangkai itu adalah Rivai Apin, Chairil, Asrul Sani dan Anwar.
Pada saat itu mereka adalah kelompok penyair yang menyemarakkan dunia perpuisian Indonesia melalui kumpulan puisi bersama "Tiga Menguak Takdir".
Selain itu, Rivai Apin juga pernah menjadi redaktur dibeberapa majalah seperti. "Gema Suasana, Zaman, dan Zenith".
Baca: Pramoedya Ananta Toer
Rivai juga pernah menjadi anggota DPRD DKI Jakarta dan anggota KNIP.
Hingga kemudian pada 1959, ia bergabung dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra).
Lekra adalah lembaga yang berada di bawah naungan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Di Pimpinan Pusat Lekra, Rivai Apin menjadi salah satu tokoh yang menonjol dan dikenal banyak orang. (2)
Baca: Affandi Koesoema
Karya Rivai Apin
Rivai banyak menulis berbagai puisi yang mana puisi-puisi tersebut dimuat dalam "Gema Tanah Air (1948), Tiga Menguak Takdir (1950) dan Dari Dua Dunia yang Belum Sudah (1972).
Kumpulan puisi yang diberi judul "Dari Dua Dunia yang Belum Sudah " merupakan karya-karya Rivai Apin yang dikumpulkan oleh Harry Aveling.
Harry Aveling kemudian memberinya judul "Dari Dua Dunia yang Belum Sudah". (2)