Lawang Sewu Semarang

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lawang Sewu dahulu kala.


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM- Lawang Sewu adalah tempat bersejarah yang berada di Semarang.

Lawang Sewu adalah sebuah bangunan peninggalan Belanda, yang kini menjadi objek wisata.

Dulunya, gedung ini merupakan kantor dari Nederlands-Indische Sporweg Maatschappij atau NIS.

Bangunan ini dibangun sejak tahun 194 hingga 1907. (1) 

Baca: Museum House of Sampoerna

Ilustrasi Lawang Sewu di Semarang, Salah Satu Kota di Indonesia yang Punya Rancangan Arsitektur yang Dibangun Penjajah Belanda dari Nol. (Tribun Travel)

  • Sejarah


Lawang Sewu dikenal sebagai bangunan seribu pintu.

Bangunan ini dirancang oleh Cosman Citroen dari perusahaan JF Klinkhamer dan BJ Quendag.

Sebelumnya bangunan ini adalah markas PT KAI dan sebagai kantor NIS pada masa Belanda menjajah Indonesia.

Gedung tua ini menjadi saksi pertempuran antara Angkatan Pemuda Kereta Api (AMKA) melawan penjajah Jepang.

Dalam pertempuran itu, terdapat belasan pemuda yang gugur dan dimakamkan di halaman gudang.

Namun kini jasad para pemuda yang gugur sudah dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan. (2) (3) 

Baca: The Pentagon (Gedung Pentagon)

Lawang Sewu. (Sumber foto indonesia-heritage.net.)

  • Lokasi


Lawang Sewu ini berada di Jl. Pemuda, Sekayu, Semarang, Jawa Tengah.

Di sekitar Lawang Sewu terdapat beberapa objek wisata kebudayaan lainnya, seperti Klenteng Sam Po Kong, Tugu Muda, Lapangan Pancasila Simpang Lima, Kota Lama Semarang dan Museum Semarang 3D Trick Art. (4) 

Baca: Klenteng Sam Poo Kong

  • Harga


- Tiket Masuk Gedung Atas Dewasa, Rp 10.000

- Tiket Masuk Gedung Atas Anak-anak / Pelajar, Rp 5.000

- Tiket Masuk Gedung Bawah, Rp 30.000

- Sewa sepatu boot dan senter, Rp 10.000. (4)

Baca: Gedung Candra Naya

(Tribunnewswiki.com/ Husna)



Alamat


Lokasi Jl. Pemuda, Sekayu, Semarang, Jawa Tengah.


Provinsi Jawa Tengah


Sumber :


1. sanjayatour.com
2. phinemo.com
3. id.wikipedia.org
4. dolanyok.com


Editor: Natalia Bulan Retno Palupi

Berita Populer