Desa Gunung Gangsir

TRIBUNNEWSWIKI.COM- Gunung gangsir adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur.

Desa ini merupakan pusat keramaian  di wilayah Kecamatan Beji.

Pusat pemerintahan desa ini berada di Desa Beji, karena letaknya strategis dan dilalui oleh Jalan Wicaksono menuju Bypass Gempol, Jalan Randupitu-Gununggangsir menuju Pandaan, Jalan Hasan Munadi menuju Desa Beji. (1) 

Baca: Kabupaten Kampar

Pada masa Belanda menjajah Indonesia, di desa Gunung Gangsir hidup seorang laki-laki muda yang bernama Joko Sambang.

Ia merupakan putra dari Lurang Bintoro dan ibunya bernama Sutinah.

Lurah Bintoro merupakan satu-satunya lurah yang menentang dengan segala kekerasan, pemaksaan, atau pun penjajahan yang dilakukan oleh kompeni Belanda.

Pada kolonial Belanda membangun jembatan Porong untuk menghubungkan wilayah Gempol, Pasuruan dengan wilayah Porong, Sidoarjo, semua lurah di wilayah Kecamatan Gempol harus menyetorkan penduduknya dengan paksa untuk dikerjakan secara paksa di jembatan tersebut.

Salah satunya adalah Lurah Panderejo, Abilowo dan Carik Bargowo yang ikut dalam proses pembangunan.

Namun Lurah Abilowo, Lurah Bintoro dan Carik Wicaksono malah menolak dan tidak mau menyetorkan penduduknya untuk dikerjakan paksa.

Sehingga Lurah Abilowo dan Carik Bargowo melaporkan Lurah Bintoro kepada kompeni Belanda.

Akhirnya kompeni Belanda marah dan menangkap Lurah Bintoro secara paksa. (2) 

Baca: Kelurahan Kauman, Batang

Di desa Gunung Gangsir ini memiliki objek wisata berupa candi.

Candi tersebut berjarak 18 km dari Kota Pasuruan atau sekitar 20-30 menit.

Candi ini dinamai Candi Gunung Gangsir yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Airlangga pada abad ke-11 M.

Candi Gunung Gangsir ini dibangun sebagai penghormatan kepada Nyi Sri Gati atau dijuluki Mbok Randa Derma, artinya janda murah hati.

Ia pun sangat dikenal masyarakat sekitar karena telah memperkenalkan info tentang pertanian. (3) 

Baca: Kabupaten Siak