Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bakri Siregar merupakan penulis beraliran sosialis yang menjadi Ketua Umum Lekra pada 1965.
Ia lahir di Langsa, Aceh, pada 14 Desember 1922.
Gaya tulisan Bakri Siregar ini mengiblat ke Uni Soviet.
Hal ini tak lepas dari kepergiannya ke Uni Soviet setelah Indonesia merdeka kala itu.
Di sana ia belajar tentang sosialisme dengan lebih lanjut.
Ia menganggap sistem Uni Soviet itu efisien dan bermanfaat bagi masyarakat.
Tidak hanya itu, ia juga memuji para penulis Uni Soviet yang menolak kosmopolitanisme dan abstraksisme.
Oleh karena itu, sedikit banyak tulisan-tulisan yang dihasilkan olehnya dipengaruhi oleh pemikiran Marxisme. (1)
Baca: Affandi Koesoema
Karier
Bakrier Siregar memulai kariernya dengan menjadi redaktur Harian Pendorong.
Kemudian ia menjadi redaktur Arah.
Setelah itu ia menjadi dosen Bahasa Indonesia di Universitas Warsawa, Polandia, pada 1956-1957.
Setelah dari Polandia, ia pulang ke Indonesia dan menjadi dosen bahasa Indonesia pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sumatera Utara, pada 1957-1959.
Kariernya makin tinggi dan pada 1959-1962 ia menjadi guru besar Sejarah Sastra Indonesia Modern di Universitas Beijing, China pada
Selain itu, pada 1959 ia bergabung dalam golongan kiri sebagai anggota Pimpinan Pusat Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra).
Tak lama kemudian, tepatnya pada 1965, ia ditunjuk menjadi Ketua Umum Lembaga Sastra Lekra. (2)
Baca: Njoto
Karya
- Jejak Langkah (1953)
- Tanda Bahagia (1944)
- Saijah dan Adinda
- Multatuli (1954)
- Sejarah Sastra Indonesia Modern I (1964)
- Angkatan-Angkatan dalam Sastra Indonesia (2)
Baca: Lembaga Kebudayaan Rakyat
Peristiwa G30S
Ketika Gerakan 30 September 1965 gagal, tokoh-tokoh PKI diburu oleh tentara dan masyarakat untuk dibunuh dan dijebloskan ke dalampenjara.
Bakri Siregar yang masuk dalam Lekra pun ikut diburu.
Bakri Siregar ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara selama 12 tahun.
Pada 19 Juni 1994 ia meninggal dunia. (1)