Pada penangkapan kali ini, Densus 88 mengamankan 2 tokoh besar Jamaah Islamiah.
Mereka adalah SH dan AR atau Abu Rusydan atau Thoriqudin.
Kabag Bantuan Operasi Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar, menyebut SH merupakan anggota Dewan Syuro Jamaah Islamiah seperti dilansir dari Tribunnews.com.
SH ini pernah mengikuti pelatihan militer di Moro, Filipina Selatan.
Selain itu, SH juga pernah memberikan infaq sebesar Rp40 juta untuk JI.
"Diketahui juga SH pernah memberikan infaq sebesar 40 juta pada tahun 2013-2015 kepada Patria melalui Sholeh Habib yang telah tertangkap dalam operasi sebelumnya," ujar Aswin, Minggu (12/9/2021).
SH juga merupakan anggota Perisai Nusantara Esa di tahun 2017 lalu.
Menurut Aswin, Perisai Nusantara Esa ini adalah sayap organisasi JI dalam bidang advokasi.
Baca: Densus 88 Polri Berhasil Menangkap Abu Rusydan, Tokoh Senior Jamaah Islamiyah
Selain SH, polisi juga berhasil menangkap tokoh senior JI yaitu AR atau dikenal dengan nama Abu Rusydan.
AR sendiri merupakan residivis kasus teroris pada tahun 2004.
Dia dihukum penjara selama 3,5 tahun.
Abu Rusydan dulunya ditangkap karena menyembunyikan pelaku bom natal dan bom bali 2002, Ali Gufron alias Muklas.
Baca: Karyawan Kimia Farma Jadi Tersangka Kasus Terorisme, Ini Tanggapan Perusahaan
Dia juga pernah berlatih militer di Camp Sadda Pakistan dan pernah berinteraksi dengan Osama Bin Laden.
Setelah menjalani hukuman, Abu Rusydan rupanya belum mengakui NKRI.
Menurut pengamat terorisme UI Ridlwan Habib, AR ini melakukan ceramah keliling Indonesia dan cukup populer di YouTube.
Ceramahnya yang paling populer adalah menyebut Pancasila bukan Islam.
Densus 88 berhasil mengamankan 4 orang terduga teroris, Jumat (10/9/2021).
Penangkapan ini dilakukan di wilayah Bekasi Utara dan Jakarta Barat.