Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Museum Linggam Cahaya adalah salah satu museum yang berada di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau yang didirikan pada tahun 2002.
Latar belakang berdirinya museum ini didasari oleh keinginan pemerintah daerah Kabupaten Lingga untuk berupaya mengamankan dan melestarikan benda-benda bersejarah yang ada di Kabupaten Lingga.
Ir. Muhammad Ishak, Camat Lingga pada saat itu, memprakarsai pengumpulan dan pengamanan benda-benda bersejarah Lingga yang masih tersimpan di rumah-rumah warga.
Sementara koleksi-koleksi barang peninggalan bersejarah yang berhasil dikumpulkan dan diamankan oleh Pemerintah Kabupatan Lingga, antara lain: alat penangkap ikan tradisional, aneka perhiasan adat Melayu, hingga Al-Qur'an tulisan tangan.
Selain itu, ada pula koleksi lainnya yang terkumpul, yakni corak kain dan tudung manto, aneka alat rumah tangga berbahan porselen serta aneka buli-buli. (1)
Baca: Museum Tari dan Musik Nusantara
Baca: Museum Kota Lhokseumawe
Sejarah
Museum Linggam Cahaya adalah museum umum dimana proses pembangunannya dimulai pada bulan Agustus 2002 dan terselesaikan pada 7 Mei 2003.
Pada tanggal itu pula, dilakukan pemberian nama museum yaitu Museum Mini Linggam Cahaya.
Kemudian pada 14 Juni 2003, penyusunan koleksi yang berasal dari Kediaman Dinas Camat Lingga mulai dilakukan.
Seiring berkembangnya Kabupaten Lingga, maka dibangunlah gedung museum yang baru.
Sementara proses pemindahan koleksi ke gedung baru dilaksanakan pada 1 Februari 2015.
Sebulan setelahnya, pada 1 Maret 2015, pemerintah akhirnya meresmikan dan membuka museum yang baru bagi masyarakat umum. (2)
Baca: Museum Negeri Aceh
Baca: Museum Cual Ishadi
Visi & Misi
Terwujudnya museum unggul yang mengekspresikan nilai-nilai budaya Melayu dan konstruktif menjadi media pendidikan.
1. Pengelolaan warisan budaya untuk tujuan kepentingan pelestarian (perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan).
2. Melaksanakan manajemen permuseuman yang meliputi manajemen strategi, manajemen operasi, manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, dan manajemen pemasaran.
3. Peningkatan fungsi museum sebagai media pendidikan yang memiliki identitas nilai-nilai budaya Melayu yang agamis.
4. Peningkatan fasilitas pelayanan museum yang kompetitif sebagai sumber daya budaya yang memiliki peran dan nilai strategis untuk daya tarik wisata budaya kabupaten Lingga Bunda Tanah Melayu dan bertamadun. (2)
Baca: Museum Pusaka TMII
Baca: Museum Balaputra Dewa