Bupati Banjarnegara Ditangkap KPK, Muncul Spanduk ‘Semoga Tidak Kembali Lagi ke Banjarnegara’

Penulis: saradita oktaviani
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah spanduk terpasang di sudut Alun-alun Banjarnegara, JawaTengah, setelah KPK menetapkan bupati setempat Budhi Sarwono sebagai tersangka korupsi.

TRIBUNNEWSWKI.COM – Muncul beberapa spanduk setelah Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Spanduk tersebut dipasang di Alun-Alun Banjarnegara, Jawa Tengah pada Sabtu (4/9/2021).

Berbaga tulisan terpampang di spanduk tersebut.

Mulai dari ucapan selamat jalan bagi sang Bupati hingga ucapan terimakasih kepada KPK.

Baca: 5 Aksi Nyeleneh Bupati Banjarnegara Tersangka KPK, Pamer Gaji hingga Izinkan Hajatan Saat Pandemi

Baca: KPK Tetapkan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono sebagai Tersangka Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono. (KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

“Selamat jalan bupatiku, semoga tidak kembali lagi ke Banjarnegara,” tulis salah satu spanduk tersebut.

“Terima kasih KPK telah menyelamatkan Banjarnegara,” tulisan spanduk tersebut.

Pada bagian bawah spanduk terdapat tulisan FBB dan Forjasi.

Diketahui FBB adalah singkatan dari Forum Banjarnegara Bersatu.

Sedangkan Forjasi adalah Forum Jasa Konstruksi.

Baca: Aksi Nyentrik Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, Unggah Slip Gaji hingga Sebut Luhut Penjahit

Baca: Sebut Luhut Menteri Penjahit, Bupati Banjarnegara Juga Minta Maaf kepada Marga Pandjaitan

Sejumlah spanduk terpasang di sudut Alun-alun Banjarnegara, JawaTengah, setelah KPK menetapkan bupati setempat Budhi Sarwono sebagai tersangka korupsi. (KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Dikutip dari Kompas.com, Ketua Forjasi Imam Nafan membenarkan bahwa pihaknya yang memasang spanduk tersebut.

Ia mengatakan spanduk tersebut merupakan apresiasi untuk kinerja KPK terkait penangkapan dan penetapan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono sebagai tersangka.

“Spanduk tersebut sebagai apresiasi terhadap kinerja KPK yang telah menetapkan bupati sebagai tersangka,” kata Iman, Sabtu.

Ia membeberkan, selama Budhi Sarwono menjabat sebagai Bupati, banyak penyedia jasa konstruksi di Banjarnegara tidak mendapatkan proyek.

Baca: Sederet Kontroversi Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono yang Kini Jadi Tersangka Kasus Korupsi

Baca: Salah Sebut Luhut Jadi ‘Menteri Penjahit’, Bupati Banjarnegara Minta Maaf: Namanya Panjang Sekali

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono (tengah) tiduran di ruas jalan Kutawuluh - Gumiwang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (21/10/2019). (DOK HUMAS PEMKAB BANJARNEGARA)

Imam menuturkan, ada sekitar 270 perusahaan penyedia jasa konstruksi yang ada di Banjarnegara.

Sebanyak 150 berbentuk CV sedangkan sisanya PT.

"Selama ini sejak 2017 APBD Perubahan, bisa dikatakan tidak mengakomodasi kepentingan kami.

Karena paket (proyek) dibikin besar dan larinya ke (proyek) jalan semua," ungkap Imam.

Sebelumnya diberitakan, KPK menahan Buati Banjarnegara Budhi Sarwono dan orang kepercayaannya, Kedy Afandi pada Jumat (3/9/2021).

Mereka telah ditetapkan sebagai terdangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pengadaan barang dan jasa di Pemkab Banjarnegara tahun 2017-2018.

Baca: Budhi Sarwono

Baca: Kisah Bupati Banjarnegara Usai Viral Nominal Gaji, Pernah Jadi Preman Jual Ekstasi hingga Mati Suri

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2018. pada Jumat (3/9/2021). (KOMPAS.com / IRFAN KAMIL)

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan jika keduanya diduga menerima suap sebesar Rp 2,1 triliun.

"Diduga BS telah menerima komitmen fee atas berbagai pekerjaan proyek infrastruktur di Kabupaten Banjarnegara, sekitar sejumlah Rp 2,1 miliar," ujar Ketua KPK Firli Bahuri dalam konferensi pers virtual.

Sementara itu Budhi Sarwono melalui Instagramnya setelah ditetapkan sebagai tersangka, membantah tudingan tersebut.

Wing Chin- nama lain Budhi Sarwono, meminta KPK menunjukkan siapa yang memberikan uang tersebut.

"Insya Allah saya tidak pernah menerima pemberian dari para pemborong, tidak pernah menerima sama sekali. Tolong ditunjukkan yang memberi suap," tulis Wing Chin.

(Tribunnewswiki.com/Saradita)



Penulis: saradita oktaviani
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer