Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Masjid Amru bin Ash merupakan masjid tertua di Mesir.
Masjid ini dibangun oleh sahabat Nabi Muhammad yang bernama Amru bin Ash.
Amr bin Ash membangun masjid ini setelah ia bersama pasukannya berhasil menaklukkan Mesir dari cengkraman Romawi.
Masjid yang berada di Kairo, Mesir ini dibangun pada 21 H atau 641 M.
Dalam perjalanannya, masjid yang disebut juga dengan Taj al-Jawami ini mengalami beberapa kali pemugaran. (1)
Baca: Masjid Hassan II
Struktur Bangunan Awal
Masjid ini awalnya dibangun menggunakan pelepah kurma sebagai atapnya.
Kemudian untuk pintunya sendiri total ada enam.
Untuk luasnya, Masjid Amru bin Ash ini mencapai 500 meter.
Bentuk dari bangunannya ini sederhana yakni kotak kecil terbuat dari kayu dan daun palem.
Baca: Masjid Tuha Indrapuri
Sementara lantainya ditutupi oleh batu kerikil, dan dinding dibuat dari lumpur.
Di dalamnya tidak ada mihrab, melainkan empat kolom yang ditambahkan untuk menunjukkan arah kiblat.
Bahkan, bangunan tidak memiliki menara masjid.
Pintu masuknya pun hanya satu di sisi utara, dan dua lainnya menghadap ke arah rumah Amru bin Ash pada saat itu.
Pembangunan masjid dibantu oleh beberapa sahabat Nabi, termasuk Zubair bin Awwam dan Ubadah bin ash-Shamit.
Beberapa tahun setelah dibangun, masjid dijadikan sebagai tempat berkumpul komunitas Muslim, dan pasukan Amru bin Ash. (1) (2)
Baca: Masjid Cheraman Juma
Pemugaran
Masjid Amru bin Ash ini mengalami beberapa kali pemugaran.
Pada 698, Gubernur Dinasti Umayyah bernama Abdul Aziz bin Marwan menghancurkan dan membangun kembali masjid tersebut.
Kemudian, Dinasti Abbasiyah yang berhasil merebut kekhalifahan dari Dinasti Umayyah membangun kembali Masjid Amru bin Al-Ash pada 827. Ukurannya dilipat gandakan.
Tidak berhenti sampai di situ, pada 1172 seorang jenderal pendiri Dinasti Ayyubiyyah, Salahuddin Ayyubi, memulihkan Masjid Amru bin Ash setelah Fustat dibakar oleh para tentara Perang Salib (Crusader).
Usai melewati siklus kehancuran dan pemulihan secara berkala, masjid dibiarkan terbengkalai dengan kedatangan tentara Napoleon Bonaparte pada 1798. (2)