Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Septinus George Saa adalah seorang juara lomba fisika dunia atau First Step to Nobel Prize in Physic tahun 2004 dari Indonesia
Septinus George Saa menulis makalah ilmiahnya yang berjudul Infinite Triangle and Hexagonal Lattice Networks of Identical Resisto.
Septinus George menjadi juara karena menemukan rumus Penghitung Hambatan Antara Dua Titik Rangkaian Resistor, dan rumus tersebut diberi nama “Septinus George Formula”.
Septinus George Saa adalah salah satu mutiara terbaik dari tanah Papua dan juga dijuluki sebagai sang jenius dari Papua.
Kehidupan Pribadi
Septinus George Saa lahir di Manokwari pada 22 September 1986, sejak kecil dia sering tinggal berpindah-pindah mengikuti orang tuanya. (1)
Septinus George Saa lahir dari keluarga sederhana, ibunya bernama Nelce Wofam dan ayahnya Silas Saa, adalah Kepala Dinas Kehutanan Teminabuhan, Sorong.
Baca: Olga Tokarczuk - Pemenang Nobel Sastra 2018
Ayahnya adalah lulusan Sekolah Kehutanan Menengah Atas tahun 1969, sebuah jenjang pendidikan yang tinggi bagi orang Papua pada masa itu.
George sering tidak masuk sekolah ketika SD hingga SMP, karena jarak dari rumah ke sekolah sekitar yang jauh sekitar 10 km.
Walaupun sering tidak masuk sekolah, tetapi Oge senang belajar dan menguasai beberapa mata pelajaran.
Septinus diterima di SMUN 3 Buper Jayapura, yang termasuk dalam sekolah unggulan milik pemerintah daerah dan menjamin semua kebutuhan siswa.
Baca: Abiy Ahmed Ali - Pemenang Nobel Perdamaian 2019
Prestasi
Pada tahun 2001, Oge menjuarai lomba Olimpiade Kimia tingkat daerah, yang akhirnya membuat Oge mendapat beasiswa ke Jakarta dari Pemerintah Provinsi Papua. (2)
Pada November 2003, Septinus berhasil menduduki peringkat delapan dari 60 peserta lomba matematika kuantum di India.
Septinus George Saa berhasil menjadi juara First Step to Nobel Prize in Physic dengan menemukan rumus Penghitung Hambatan Antara Dua Titik Rangkaian Resistor pada tahun 2004.
Baca: Profil Peter Handke - Pemenang Nobel Sastra 2019
Bapak Fisika Indonesia, Profesor Yohanes Surya adalah pembimbing Oge dalam melakukan berbagai riset fisikanya.
Awal November 2006, George mempresentasikan hasil risetnya di depan ilmuwan fisika di Polandia, dan dia mendapat kesempatan belajar di Polish Academy of Science di Polandia selama satu bulan.
Direktur Eksekutif Freedom Institute Rizal Mallarangeng menawari George kuliah di luar negeri, dan beasiswa tersebut termasuk uang kuliah, uang saku serta biaya hidup.
Septinus George Saa lalu mendaftar ke jurusan aerospace engineering di Florida Institute of Technology yang berada pesisir timur Amerika di Brevard County.
Kampus tersebut berdekatan dengan Kennedy Space Center dan tempat peluncuran pesawat NASA (National Aeronautics and Space Administration).
Tahun pertama di Amerika, George belajar bahasa inggris di English Language Service di Cleveland, negara bagian Ohio, Amerika Serikat selama satu tahun.
Baca: Profil - Esther Duflo Peraih Nobel Ekonomi 2019
Septinus George Saa lulus dari Florida Institute of Technology sebagai sarjana di bidang aerospace engineering pada tahun 2009.
Pada tahun 2015, George melanjutkan pendidikan di bidang teknik material di Universitas Birmingham, Inggris.