Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Pura Besakih merupakan sebuah pura yang berada di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Pura Besakih ini juga merupakan pura yang paling suci dari semua pura Hindu Bali.
Pura yang mengusung gaya arsitektur Bali ini terdiri dari 1 Pura Pusat (Pura Penataran Agung Besakih) dan 18 Pura Pendamping dengan rincian 1 Pura Basukian dan 17 Pura lainnya.
Pura Penataran Agung merupakan pura yang terbesar dari pura lainnya yang ada di komplek Pura Besakih ini.
Bahkan, terdapat 3 pelinggih utama di Pura Penataran Agung, yaitu Siwa, Sada Siwa dan Parama Siwa
Pura Besakih adalah pusatnya kegiatan keagamaan bagi umat Hindu Bali.
Bangunan fisik dari pura ini sudah mengalami perkembangan dari kebudayaan pra-hindu dengan adanya bukti peninggalan menhir, punden berundak, arca dan berkembang menjadi bangunan berupa meru, pelinggih, gedong dan padmasana sebagai hasil kebudayaan masa Hindu.
Pura yang ada di lereng Gunung Agung ini sebagai tempat untuk menyembah Dewa dan gunung tersebut direpresentasikan sebagai istana Dewa tertinggi. (1)
Baca: Wisata Kawah Wurung
Sejarah
Pura Besakih dibangun oleh seorang tokoh agama Hindu asal India yang sudah lama mendiami Pulau Jawa.
Ia bernama Rsi Markendeya.
Semua diawali ketika Rsi Markandeya melakukan semedi di Gunung Hyang atau Gunung Dieng di Jawa Tengah.
Kemudian, ia mendapat petunjuk untuk membabat hutan di Pulau Dawa (Pulau Jawa dan Bali saat masih bersatu) dari selatan menuju ke utara.
sesampainya di tempat pembabatan hutan, ia kemudian menanam kendi yang isinya adalah logam dan air suci.
Logam tersebut ialah logam emas, logam perak, logam tembaga, logam besi dan logam perunggu.
Lima logam itu lah yang disebut dengan Pancadatu oleh masyarakat Bali.
Selain itu, Rsi Markandeya juga menanam permata yang disebut Mirahadi.
Rsi Markendeya menamai tempat penanaman kendi dengan sebutan Basuki yang berarti selamat.
Alasannya adalah karena dalam pembabatan hutan, para pengikut Rsi Markandeya selamat pada saat melakukan tugas.
Seiring bergeraknya waktu, nama Basuki berubah menjadi Besakih. (2)
Baca: Pura Lingsar
Daya Tarik
Hal yang menjadi daya tarik dari pura ini ialah konsep kuno yang ada pada ornamen bangunan Pura Besakih.
Konsep tersebut bernama Tri Hita yang bermakna keseimbangan antara manusia dengan alam dan juga dengan Tuhan.
Pura Besakih ini merupakan peninggalan zaman megalitikum yang usianya mencapai ratusan tahun.
Selain itu, pura ini juga dikenal sebagai pura terbesar di Indonesia.
Terdapat banyak anak tangga dan pintu gerbang pura yang begitu besar sebagai pintu masuk.
Lantaran pura ini sangat besar, maka dijuluki dengan sebut Ibu dari pura yang ada di Bali.
Pura Besakih ini terdapat 202 bangunan besar dan kecil.
Pura ini sudah dikenal hingga kancah Internasional, bahkan tak sedikit para wisatawan asing yang berkunjung ke sini untuk berwisata. (3)
Baca: Danau Segara Anak
Aktivitas Wisata
Wisatawan yang berkunjung ke pura ini dapat melihat betapa megahnya Gunung Agung.
Gunung tersebut akan terlihat sangat jelas beserta kontur areanya saat cuaca cerah.
Masyarakat Bali percaaya bahwa Gunung Agung dengan Pura Besakih terdapat keterkaitan dan percaya jika gunung tersebut adalah Istana Para Dewata.
Selain itu, wisatawan juga bisa menyusuri komplek Pura Besakih degan waktu sekitar 40 – 60 menit.
Lantaran, pura ini berada pada ketinggian 1000 mdpl, maka akan merasakan hawa sejuk yang khas dengan pegunungan.
Wisatawan juga akan melalui ratusan anak tangga yang berjarak 800 meter dengan pemandangan pura.
Satu hal yang tidak boleh terlewatkan, jika berkunjung ke pura ini yaitu berfoto.
Selain menjadi tempat ibadah bagi umat Hindu Bali, wisatawan juga bisa mengabadikan momen di sini.
Namun, terdapat batasan wilayah yang diizinkan untuk berfoto.
Pada Pura tertentu, wisatawan dilarang untuk masuk karena memang dikhususkan untuk tempat ibadah bagi umat Hindu
Lantaran merupakan tempat ibadah yang suci, maka setiap wisawatan yang memasuki kawasan pura, harus mengenakan pakaian yang sopan.
Perempuan yang sedang datang bulan atau haid, dilarang masuk ke daerah ini.
Pada hari-hari tertentu, terdapat beberapa upacara besar yang diadakan di Pura Besakih ini.
Warga setempat akan melaksanakan ritual dengan mendatangi pura-pura di area pura untuk sembahyang.
Selain itu, ritual juga kerap kali dlaksanakan secara bulanan, tahunan dan 10 tahun sekali. (4)
Baca: Vihara Gunung Timur
Harga Tiket Masuk
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Pura Besakih, dikenakan tarif sebesar Rp 30.000
Sedangkan, untuk wisatawan asing dikenakan tarif sebesar Rp 60.000
Pura ini dibuka setiap hari mulai dari pagi hingga sore hari, pukul 09.00 – 17.00 WITA. (4)
Baca: Film - Eat Pray Love (2010)